JAKARTA, MENARA62.COM– Meski muncul pro dan kontra terkait rencana aksi 5 Mei (55), Gerakan Nasional Pengawal Fatma (GNPF) MUI tetap akan menggelar aksi tersebut. Dalam keterangan persnya, Ketua GNPF MUI Bachtiar Nasir menjelaskan massa yang akan bergabung dipersilakan berkumpul di Masjid Istiqlal.
“Masjid Istiqlal jadi titik pertemuan. Kita shalat Jumat, ba’da shalat Jumat massa menuju Mahkamah Agung,” kata Bachtiar kemarin.
Aksi 55 tersebut digelar lanjut Bachtiar guna mengawal sidang keputusan atas kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
“Menjaga independensi persidangan perkara dugaan penodaan agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama,” lanjutnya.
Para peserta aksi 55 adalah alumni aksi 212. Aksi diperkirakan melibatkan semua elemen masyarakat termasuk organisasi keagamaan dan sejumlah tokoh politik. Bahkan sejumlah tokoh seperti Din Syamsuddin, Arifin Ilham dan Aa Gym dikatakan Bachtiar mendukung aksi tersebut.
Terkait aksi 505, Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto mengingatkan peserta aksi tetap menjaga ketertiban. Sebab menyampaikan pendapat melalui demonstrasi ada tata aturannya. Dan itu harus ditaati oleh para peserta aksi.
Menurut dia, kalau demonstrasi sudah menimbulkan suatu suasana mencekam, mengacaukan perekonomian, membuat kemacetan maka hal tersebut tidak diperbolehkan.
“Kami tegas saja, tidak usah pusing soal itu. Tiap hari di negeri ini juga ada demonstrasi. Demokrasi kita memberikan satu kebebasan berpendapat dengan cara-cara yang beretika, terhormat dan bermartabat jadi tidak ada masalah,” katanya dikutip Antara.
Dia mengatakan pihak kepolisian tentu akan melihat siapa pemimpin demonstrasi tersebut serta apa tujuannya. Kepolisian, kata Wiranto, tentu tidak akan membiarkan jika demonstrasi mengancam atau menimbulkan situasi mencekam.