INDRAMAYU, MENARA62.COM – Ketua Majelis Dakwah Islamiyyah (MDI) Kabupaten Indramayu Jiaul Haq, menyampaikan keprihatinannya atas kekalahan pasangan Daniel-Taufik yang di usung oleh partai Golkar
Kekalahan pasangan Mantap di sebabkan banyak faktor diantaranya adanya perpecahan yang makin meruncing, penghianatan kader partai yang duduk di DPRD maupun pimpinan PK, PD yang secara jelas mendukung pasangan lain.
Selain faktor di atas, lanjut Haq, meninggalnya tokoh karismatik Golkar Indramayu Irianto MS Syafiuddin atau akrab di sapa Yance pada 16 Agustus 2020 ikut memicu melemahnya gerakan kader Golkar. Padahal DPD II Golkar Indramayu adalah salah satu DPD II Partai Golkar yang di banggakan karena selalu memenangi di setiap pertarungan merebut suara rakyat.
“Pada pileg kemarin Golkar mampu mengantarkan 22 kursi anggota DPRD dari total 50 kursi Anggota DPRD kabupaten Indramayu yang tersedia,” ungkap Haq, Selasa (15/12/2020).
DPD II Partai Golkar Indramayu juga selama orde reformasi sampai orde millenial 2020 ini selalu di pimpin Bupati dari Golkar.
Namun pada pilkada kali ini Golkar Indramayu mengalami tsunami yang luar biasa banyaknya tokoh yang besar dan di besarkan Golkar justru berbalik melawan calon yang di usung Golkar, bahkan tidak sedikit elit politik Golkar yang berbalik mendukung calon lain.
“Ini harus menjadi catatan DPD II Golkar Indramayu untuk berbenah demi kemajuan Golkar ke depan, dan meminta DPP memberi sangsi tegas bagi para penghianat agar di berhentikan tidak hormat dari posisi sebagai pengurus dan anggota DPRD, karena mereka jelas jelas tidak se jalan dengan perintah partai,” pungkasnya.