32.5 C
Jakarta

Gubernur Sumsel Perintah Hidangkan Kopi Saat Rapat

Baca Juga:

PALEMBANG, MENARA62.COM — Gubernur Sumsel Perintah Hidangkan Kopi Saat Rapat, Senin (12/11/2018). Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru memerintah dinas dalam jajarannya untuk menghidangkan kopi saat pelaksanaan rapat, supaya kuliner khas daerah tersebut semakin berkembang.

Antara melansir, Sumsel kaya akan potensi kopi dan bila itu diberdayakan maka petani semakin bergairah, kata gubernur di Palembang, Senin.

Oleh karena itu pihaknya mengharuskan dinas dalam jajarannya untuk menghidangkan kopi saat pelaksanaan rapat. Dia mengatakan, dengan mengutamakan kopi disajikan itu juga akan mengangkat derajat dan membangkitkan industri kopi di Sumsel.

“Apalagi dalam mendukung perkembangan kuliner khas daerah maka perkembangannya harus didukung terutama jajaran pemerintah daerah,” kata dia.

“Jadi tidak ada alasan untuk tidak mendukung industri ini. Bahkan di setiap instansi saya harapkan kopi Sumsel jadi sajian pertama untuk rapat maupun ada tamu. Saya minta itu tapi harus kopi Sumsel,” kata Herman Deru.

Dia mengatakan, kopi merupakan hal yang tidak pernah absen disebut, selalu ada setiap hari. Entah itu anak, paman, bapak, ibu, nenek, kakek, lebih dahsyat dari kata cinta, itulah dahsyatnya kopi. Dari berbagai aspek kopi, ujar gubernur, minuman khas itu memang digemari, mudah perawatannya, pemeliharaannya, pengolahannya, menyajikannya, dan mendapatkannya.

Oleh karena itu setelah dirinya menjadi gubernur, ia ingin kopi Sumsel dikenal dan disuka masyarakat Indonesia, syukur internasional.

Dia mengatakan, selama ini kopi Sumsel yang berjenis Robusta dan Arabica kalah dengann kopi jenis lainnya. Padahal, menurut Herman Deru, kopi bisa tumbuh subur di Sumsel, bijinya pun bisa lebih besar dibandingkan dengan hasil di tempat lain.

“Berdasarkan informasi, kenapa kopi Sumsel tidak begitu kuat di pasar internasional, ternyata orang tahu pengolahannya masih belum sempurna, lebih komplet lagi kurang higienis,” ujarnya.

Kalau dilihat di sepanjang jalan dari kota Pagaralam terus hingga Muaraenim, di jalan aspal itu sering ditemukan kopi dijemur. “Memang bila mobil lewat tidak masalah, tetapi masalah kebersihannya masih dipertanyakan,” ujarnya.

Sehubungan itu maka menjadi tanggung bersama agar kopi Sumsel semakin berkualitas, ujar dia. “Oleh karena itu melalui festival Kopi sekarang ini kuliner khas daerah ini harus terus ditingkatkan mutunya sekaligus dipromosikan,” kata dia.

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!