26.7 C
Jakarta

Hery Atmojo: 30 Persen Keuntungan Pos Pit Tempel Kopi Krasak untuk Dakwah

Hery Atmojo, paling kiri berssama pelanggan di depan kedai Kopi Krsaknya

Baca Juga:

SLEMAN, MENARA62.COM – Tidak banyak yang berani untuk menyisihkan keuntungan dari hasil dagangan atau usahanya untuk kepetingan dakwah atau pembangunan masjid. Dari yang tidak banyak itu, salah satunya adalah pengusaha muda dibidang kuliner, Hery Atmojo, pendiri sekaligus pemilik Pos Pit Tempel Kopi Krasak.

“Ya, 30 persen keuntungan saya serahkan untuk pembangunan masjid,” kata Hery, ketika ditemui di kedainya yang cukup jembar (luas) di bilangan Jalan Magelang Km.17 Tempel Sleman, Ahad pagi (9/8).

Meski jam belum menunjukkan angka 8 pagi, para penggemar kedai/warung Kopi Krasak Mas Hery sudah mulai berdatangan. Bahkan ibu-ibu muda dari Srandakan Bantul dengan gowes-nya juga sudah ‘mendarat’ di Kopi Krasak. Menundeso yang ditawarkan memang beragam dari lodeh tempe lombok ijo,lompong rese, oseng tempe kulit mlinjo, buntil talas, soto krasak, seblak krasak, ayam geprek, kupat tahu, lauk tempe garit, bandeng, telur puyuh, telur dadar, telur asin, tempe/gembus bacem, dan minum aneka jus, kopi giling, lemontea, serta teh telang.

“Dari awal kerja saya wira swasta dagang kelilingan susu segar, tahun 1999 sampai dengan 2002 dan senang bikin usaha dan diteruskan orang lain. Atau jadi pembuka usaha orang lain. Intinya seneng buka warung kecil-kecilan saja,” sambung Hery merendah.

Hery Atmojo (tengah) senang mengobrol, mencari masukan dari pelanggan

Ia memiliki prinsip ingin memberikan manfaat untuk orang lain. “Prinsip saya sejak dulu biar bisa bermanfaat untuk orang lain dengan usaha yang saya ciptakan, dan menginspirasi orang lain untuk berusaha dan menambah wawasan orang lain dalam membuka sebuah usaha,” sambung Hery. Sembari menambahkan bahwa dengan berbagi keuntungan tidak membuat usahanya surut, bahkan sebaliknya. Terus berkembang.

Bersama istrinya, Hery tiap hari di Kopi Krasak “Pos Pit Tempel, Jalan Magelang km 18 Lumbungrejo Tempel Sleman. Memang tidak selalu ramai, seperti, kalau Jumat, Sabtu dan Ahad (week end). ” Yah, setiap hari adalah yang mampir sini,” katanya.

Dengan jargon “makan sepuasnya, bayar seikhlasnya” Hery berharap dapat menjaring pelanggan sebanyak-banyaknya. “Memang promosi yang paling efektif adalah cerita dari mulut ke mulut, lama kelamaan orang akan tahu,” tandas Hery, sembari melayani pelanggan.

 

 

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!