30 C
Jakarta

HIPPI Cabang Yogyakarta Audiensi ke DPRD Kota, Bahas Dampak Covid-19 terhadap UKM Pariwasata

Baca Juga:

YOGYAKARTA, MENARA62.COM – Ketua DPRD Kota Yogyakarta H. Danang Rudiyatmoko dan Wakil Ketua DPRD HM Fursan, SE  menerima audiensi Jajaran Pengurus DPC HIPPI (Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia) Kota Yogyakarta, Kamis (23/7/2020). Sejumlah pengurus DPC HIPPI yang hadir antara lain Agus Susanto, (Ketua), Soeyono (Sekretaris I), Yudha Pramudita dan Lutfi AlFikri U, (Bendahara I) serta Ariyanto, (Sekretaris DPD HIPPI DIY).

Audiensi tersebut membahas tentang UKM dan pariwisata di Kota Yogyakarta sangat terdampak pandemi covid-19.

Dalam kesempatan tersebut Danang meminta agar semua UKM memiliki ijin usaha mikro (IUM). Karena dari 26 ribu UKM yang ada ternyata baru sekitar 4 ribu saja yang sudah mengantongi IUM.

“Saya berharap pelaku UKM yang belum memiliki IUM untuk segera mengurusnya,” kata Danang.

IUM ini menurutnya penting. Selain sebagai legalitas usaha, IUM dapat menjadi wahana bagi para pelaku UKM untuk membentuk jaringan antar mereka.

Jika memiliki jaringan kuat, Danang yaking antar pelaku UKM dapat memunculkan ide-ide dan kreativitas tentang pengembangan ekonomi secara bersama. Sebagai contoh pelaku usaha pariwisatayang mengalami penurunan pendapatan selama pandemi Covid-19.

“Maka kita carikan solusi terbaik agar bisa pulih kembali. Oleh karena itu, pemerintah ke depan harus membangkitkan perekonomian masyarakat,” ungkap Danang.

Ia mengatakan kasus Covid-19 yang ada di Yogyakarta ini bukan transmisi lokal melainkan datang silih berganti dari luar daerah. Karena itu ia menyarankan kepada jajaran HIPPI dari pusat sampai daerah kabupaten/kota agar memantau standar kesehatan para pelaku usaha di Indonesia. Apabila ada yang akan berkunjung ke daerah tersebut atas persetujuan dari HIPPI dan untuk terciptanya kepercayaan (trust) terhadap daerah yang akan dikunjungi.

“Sekarang ini yang bisa kita lakukan adalah kebersamaan saling mendukung dan tetap melakukan promosi untuk segala kegiatan,” imbuhnya.

Diakui sejak ada sinyal dibolehkannya pelaku wisata mulai buka usahanya seperti hotel, resto, pusat oleh-oleh dan obyek wisata, maka euforia masyarakat Yogyakarta khususnya dan luar Yogyakarta berbondong-bondong masuk ke semua obyek yang sudah mulai dibuka. Fakta ini di satu sisi jelas menimbulkan kekhawatiran terhadap dampak penyebaran Covid 19.

Sementara itu, Sekretaris DPD HIPPI DIY Ariyanto mengatakan kenyataan di lapangan para wisatawan yang datang ke obyek wisata di DIY lebih bersifat pribadi dengan bersepeda, motor dan mobil pribadi. Mereka yang datang dipastikan tidak rombongan, maksimal hanya dalam satu keluarga. Tidak akan tahu rombongan keluarga tersebut bebas dari Covid, karena dalam jumlah besar tersebut adalah kumpulan-kumpulan keluarga atau perorangan yang tanpa dikoordinir oleh petugas di lapangan dan mereka semua dalam kelompok-kelompok kecil dipastikan tidak saling kenal.

“Rombongan wisata dalam bus jauh lebih aman karena dalam rombongan tersebut secara sosial sudah saling kenal misal satu RT, rombongan pengajian, rombongan anak sekolah, rombongan orang-orang kantor, di bus juga telah ada guide dalam rombongan yang akan selalu mengingatkan dan mengarahkan untuk tetap menggunakan standart protokol kesehatan,” kata Ariyanto.

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!