31.7 C
Jakarta

Jelang Arus Mudik, Pemerintah Kebut Pembangunan Empat Flyover Di Jateng

Baca Juga:

TEGAL, MENARA62.COM– Untuk memperlancar arus mudik Lebaran 2017, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) kebut pembangunan empat fly over perlintasan perlintasan kereta api di wilayah Kabupaten Tegal dan Brebes, Jawa Tengah. Targetnya 4 fly over yakni Klonengan, Dermoleng, Kretek, dan Kesambi dapat dibuka pada 15 Juni 2017 atau H-10 Lebaran.

“Keempat flyover tersebut berada pada ruas jalan Tegal – Purwokerto atau biasa dilalui kendaraan dari Pantura menuju lintas tengah dan selatan Jawa,” kata Menteri Basuki saat meninjau lokasi pembangunan flyover Klonengan, Minggu (30/04/2017).

Turut mendampingi Menteri Basuki adalah Kepala Balitbang Danis H. Sumadilaga, Direktur Preservasi Jalan Hedy Rahadian, Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) VIII Hery Marzuki, Kepala BBWS Pemali Juana Ruhban Razziyatno dan Kepala Biro Komunikasi Publik Endra S. Atmawidjaja.

Total panjang keempat flyover tersebut 2,8 Km dengan anggaran pembangunan sebesar Rp 350 miliar dimana biaya konstruksi sebesar Rp 316 miliar dan sisanya untuk kontrak supervisi. Pekerjaan dilakukan kontinu selama 24 jam.

Berturut-turut progres fisik pembangunan flyover Dermoleng adalah 61 persen, Klonengan 82 persen, dan Kesambi 70 persen. Untuk Kretek masih 40 persen, karena terkendala pembebasan tanah.

Menteri Basuki mengatakan pembangunan flyover tersebut sangat penting untuk membantu mengurangi kemacetan saat arus mudik akibat penutupan jalan ketika kereta api melintas.

Setiap harinya terdapat 70 kali perlintasan kereta api, dimana setiap melintas memakan waktu lima menit atau per harinya mencapai enam jam untuk penutupan jalan. Ketika arus mudik, terjadi peningkatan perlintasan kereta api menjadi sekitar 92 kali perhari atau lebih dari lebih dari 7 jam pemberhentian dalam sehari.

Salah satu teknologi yang digunakan untuk mempercepat penyelesaian flyover adalah teknologi corrugated mortar busa (beton ringan) di Flyover Klonengan yang sebelumnya pernah digunakan di flyover Antapani – Bandung.

Kepala Balitbang Kementerian PUPR Danis H. Sumadilaga mengatakan bahwa penggunaan teknologi CMP dapat menghemat waktu penyelesaian pekerjaan hingga 30 – 40%. “Biasanya pekerjaan seperti pembangunan Flyover Klonengan bisa memakan waktu 180 hari, tetapi kita bisa selesaikan dalam tempo 120 hari saja,” terang Danis.

Untuk pembangunan Flyover Dermoleng sepanjang 500 meter ditangani oleh kontraktor PT Adhi Karya (Persero) Tbk-CDI KSO dengan nilai kontrak Rp 64 miliar.

Sementara itu, untuk Flyover Klonengan sepanjang 1.050 meter, ditangani oleh kontraktor PT Hutama Karya dengan nilai kontraknya mencapai Rp 112 miliar.

Kemudian untuk Flyover Kesambi dengan panjang 470 meter ditangani oleh PT Brantas Abipraya dengan nilai kontrak Rp 58 miliar.

Terakhir Flyover Kretek dengan panjang 700 meter yang juga ditangani oleh PT Adhi Karya (Persero) Tbk dengan nilai kontrak Rp 82 miliar.

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!