33 C
Jakarta

Keren, LazisMu Bagi Makanan Gratis dengan Angkringan Berjalan di Jogja

Baca Juga:

 

YOGYAKARTA, MENARA62.COM– Jalanan perkotaan kota Yogyakarta saat sore hari begitu padat merayap. Kendaraan roda dua dan roda empat melaju dengan lambat mengikuti alur kemacetan jalanan kota. Sama halnya dengan food mobile yang di desain bertulisan “Berbagi Sego Kucing Gratis Buat Warga Yang Membutuhkan” yang berkeliling dengan membagikan makanan, Kamis (26/8).

Mobil tersebut membagikan sebanyak 500 kotak nasi berisikan makanan menu angkringan, dibagikan secara gratis kepada masyarakat yang berada di pinggiran jalan besar kota Yogyakarta. Pembagian makanan ini menyusuri jalanan dan menyasar pekerja umum seperti tukang becak, pemulung, tukang parkir, hingga pengidap ODGJ (Orang Dalam Gangguan Jiwa) pada hari Kamis.

Program Angkringan Berjalan ini dicanangkan oleh Lazismu DIY bekerjasama dengan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Komisariat FEB UAD. Program ini dilaksanakan atas dasar dampak pandemi yang begitu besar.

“Angkringan Berjalan ini mencoba membantu masyarakat di persimpangan jalan atau di pinggiran jalan yang mencoba bertahan hidup dengan bekerja di bawah teriknya matahari. Memenuhi kebutuhan pangan dengan memberikan makanan siap saji adalah bentuk program Lazismu agar yang benar-benar membutuhkan bisa merasakan terbantu,” ungkap Divisi Program Lazismu DIY, Muhammad Rizal Firdaus.

Rizal menyebut bahwa kegiatan Angkringan Berjalan sudah digelar sejak tahun 2020. Pembagian makanan gratis dengan konsep food mobile mengutamakan penerima manfaatnya adalah para pekerja umum. Lazismu DIY juga membuka kesempatan bagi masyarakat yang ingin berkontribusi dengan berdonasi melalui Lazismu.

“Angkringan Berjalan identik dengan warung tenda pinggir jalan yang diubah ke dalam bentuk food mobile yang berjalan-jalan mengitari jalanan kota Yogyakarta. “Timbang kowe sing ngangkring, mending aku sing keliling,” demikian tulisan slogan dari Angkringan Berjalan,” ujar Rizal.

Anggota IMM membagikan “sego kucing”

“Banyak mata pencaharian yang akhirnya mengalami penurunan pendapatan seperti tukang becak, bertambahnya pekerja yang bergantung pada lampu merah, dan akhir-akhir ini sering dijumpai beberapa tukang becak yang meminta sumbangan di lampu merah,” ujar Olan Egi Syahputra, Ketua Umum PK IMM FEB UAD.

(Rizal/Yusuf)

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!