26.1 C
Jakarta

Kita adalah Maha Karya Terbaik Tuhan

Baca Juga:

Salah satu cara paling efektif untuk meningkatkan kepercayaan diri ‎adalah dengan menyadari bahwa kita adalah Maha Karya terbaik Tuhan. Ya, di ‎antara sekian banyak makhluk ciptaan Tuhan yang ada di jagat raya ini, ‎manusia adalah yang paling baik dan paling mulia— meski, dalam kondisi ‎tertentu bisa menjadi makhluk paling buruk dan hina.‎

Jika pernyataan penulis ini belum membuat pembaca yakin, silakan ‎buka Kitab Suci Al-Qur’an. Di dalam surat at-tin ayat keempat Allah Swt ‎menegaskan, “Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang ‎sebaik-baiknya.”.‎

Maksud dari ungkapan “dalam bentuk sebaik-baiknya” adalah sebaik-‎baik rupa, sebagus-bagus bentuk, sesempurna-sempurna anggota tubuh, ‎dengan susunan yang tertata rapi dan seimbang. Ditambah lagi dengan ilmu, ‎pemikiran, kalam (komunikasi), kepemimpinan dan kebijaksanaan (hikmah), ‎semakin menegaskan bahwa manusia layak menjadi khalifah (pemimpin) di ‎muka bumi ini. Demikian dijelaskan oleh Wahbah Zuhaili dalam tafsirnya.‎

Menyadari bahwa kita adalah Maha Karya terbaik Tuhan akan ‎menggugah kesadaran kita untuk bersyukur atas nikmat yang tak terhingga ‎ini. Adapun wujud syukur yang dapat kita lakukan adalah dengan selalu ‎mengingat Allah (dzikir), memuji-Nya, dan menggunakan setiap nikmat yang ‎diberikan oleh-Nya untuk aktivitas positif (amal saleh).‎

Memahami bahwa Tuhan menciptakan kita dalam bentuk sebaik-‎baiknya, akan membuat kita berusaha untuk terus menjaga kualitas diri ini ‎agar tidak jatuh pada keburukan dan kehinaan.‎

Meski kita menyadari dan memahami bahwa Tuhan menciptakan kita ‎dalam bentuk sebaik-baiknya, tetapi bukan berarti kita diperkenankan untuk ‎merendahkan makhluk Tuhan lainnya. Justru, dengan kesadaran dan ‎pemahaman kita itu, hendaknya sikap menghargai dan menghormati makhluk ‎Tuhan lainnya adalah suatu hal yang niscaya bagi kita.‎

Konsekuensi atas kesadaran dan pemahaman kita tentang kualitas ‎terbaik yang diberikan Tuhan kepada kita, adalah kewajiban kita untuk selalu ‎menjaga dan merawatnya agar kualitas itu minimal tetap, bahkan jauh lebih ‎baik meningkat setiap saat.‎

Kualitas fisik yang prima harus terus kita jaga dengan mengonsumsi ‎makanan bergizi, rajin berolah raga, serta istirahat yang cukup. Kualitas ‎intelektual kita yang baik harus tetap dirawat dengan menambah ilmu dan ‎informasi setiap hari, memperluas wawasan dan cakrawala setiap saat, serta ‎menimba pengalaman setiap waktu. ‎

Selain itu, pikiran-pikiran positif harus terus mendominasi otak kita. ‎Sebisa mungkin menjauhi dan menghindari pikiran-pikiran negatif yang akan ‎merusak kualitas intelektual kita. Kualitas emosional kita juga harus terus ‎dijaga dengan memasukkan perasaan-perasaan positif dalam diri. Jauhi ‎prasangka buruk, perasaan negatif yang akan menghancurkan kualitas ‎emosional kita. ‎

Pun demikian dengan kualitas spiritual kita. Ianya harus dijaga dan ‎dirawat dengan selalu mendekatkan diri kepada Ilahi. Menghiasi setiap hari ‎dengan aktivitas ibadah akan menjadikan kualitas spiritual semakin baik dan ‎meningkat.‎

Dengan cara seperti inilah keberadaan kita sebagai Maha Karya terbaik ‎yang dihadirkan Tuhan di muka bumi ini benar-benar tetap terjaga. ‎

Ruang Inspirasi, Kamis (27/2/2020).

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!