JAKARTA, MENARA62.COM – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) siap meneliti lebih lanjut potensi tanaman bajakah sebagai obat kanker. Tanaman asal hutan Kalimantan tersebut berdasarkan penelitian yang dilakukan siswa SMA Negeri 2 Palangkaraya diduga bisa menyembuhkan penyakit kanker.

“Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan akan meneliti lebih lanjut tanaman bajakah ini,” kata Menteri Kesehatan Nila Moeloek saat menerima siswa peneliti tanaman bajakah, Senin (26/8/2019).

Menurutnya ada sesuatu yang terkandung pada akar tanaman bajakah, sejenis anti radikal bebas yang sangat tinggi. Saat ini kandungan antiradikal bebas tanaman bajakah sedang diteliti Universitas Lambung Mangkurat.

Adapun tiga siswa SMAN 2 Palangka Raya yang meneliti tanaman bajakah yaitu Anggina Rafitri, Aisya Aurealya Maharani, dan Yazid. Mereka diundang ke Kemenkes untuk bertemu dengan Menkes Nila dan pejabat lainnya.

Menurut Menkes, tanaman bajakah memang sudah lama dikonsumsi masyarakat Kalimantan sebagai tanaman obat. Namun untuk memastikannya tentu membutuhkan penelitian lebih lanjut.

Tidak hanya bajakah, Menkes mengatakan bahwa Indonesia merupakan negara yang kaya akan tamanan obat. Orang zaman dahulu menyebutnya sebagai jamu yang digunakan secara turun temurun.

Nila menjelaskan tingkatan obat tradisional di Indonesia berdasarkan pengujiannya yaitu mulai dari jamu, obat tradisional terstandar yang sudah teruji keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan bahan baku terstandar, dan fitofarmaka yang telah teruji secara klinis pada manusia.

Sementara itu, Staf Khusus Menteri Kesehatan Bidang Peningkatan Pelayanan Prof Akmal Taher menyebutkan tanaman bajakah memiliki potensi untuk diteliti lebih lanjut. Dan jika terbukti, tentu akan dikembangkan menjadi produk obat.

Akmal menekankan perlunya penelitian lebih mendalam terhadap tanaman bajakah untuk membuktikan khasiat yang berdasarkan testimoni dapat menyembuhkan kanker.