YOGYAKARTA, MENARA62.COM — Otoritas Jasa Keuangan, Daerah Istimewa Yogyakarta (OJK DIY) meningkatkan literasi keuangan tenaga lini lapangan Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga BKKBN. Peningkatan literasi keuangan ini bersamaan dengan kick-off Bulan Literasi Keuangan yang diselenggarakan di Yogyakarta, Selasa (27/5/2025).
Kepala OJK DIY, Eko Yunianto mengatakan kegiatan diikuti 200 peserta. Mereka terdiri dari Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) dan Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB), serta Aparatur Sipil Negara (ASN) Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) di wilayah DIY.
“Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) dan Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) BKKBN di DIY perlu diberikan edukasi keuangan untuk meningkatkan wawasan dan kompetensi sekaligus mendorong mereka menjadi Duta Literasi Keuangan. Harapan kami setelah diberikan edukasi, para penyuluh ini dapat menciptakan multiplier effect peningkatan literasi keuangan serta kontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang lebih berkelanjutan.” kata Eko.
Lebih lanjut Eko menyampaikan PKB dan PLKB BKKBN di DIY didorong untuk menjadi Duta Literasi Keuangan dengan mempertimbangkan alasan strategis. Diantaranya, akses dan kepercayaan masyarakat, kedekatan emosional dengan masyarakat, maupun optimalisasi sumber daya pemerintah.
Eko Yunianto menambahkan berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) tahun 2025, indeks Literasi Keuangan mencapai 66,46 persen, sedangkan indeks Inklusi Keuangan adalah mencapai 80,51 persen. Data ini menunjukkan sekitar 66 dari 100 penduduk telah memahami manfaat dan risiko dari produk/layanan jasa keuangan. Sedang indek Inklusi Keuangn menunjukkan sekitar 80 dari 100 penduduk Indonesia sudah mempunyai akses ke produk/layanan jasa keuangan formal.
“Hasil SNLIK tahun ini telah mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Namun OJK masih terus berupaya untuk memperkecil gap antara indeks literasi dan inklusi keuangan dengan berbagai program dan kebijakan,” kata Eko Yunianto.
Menurut Eko, meningkatnya indeks literasi dan inklusi keuangan di Indonesia dipengaruhi adanya pencangan program GENCARKAN (Gerakan Nasional Cerdas Keuangan) yang dilaksanakan tanggal 22 Agustus 2024 lalu. Program GENCARKAN ini bertujuan mengorkestrasi dan meningkatkan sinergi pelaksanaan kegiatan literasi dan inklusi keuangan yang dilakukan oleh seluruh pemangku kepentingan.
OJK, kata Eko, berkolaborasi dengan stakeholder antara lain Pelaku Usaha Sektor Keuangan (PUSK) dan Pemerintah Daerah melalui TPAKD untuk menyukseskan program GENCARKAN yang salah satu kegiatannya berupa penyelenggaraan Bulan Literasi Keuangan. “Rangkaian kegiatan Bulan Literasi Keuangan dilakukan bulan Mei hingga puncaknya di bulan Agustus 2025, bertepatan dengan peringatan Hari Indonesia Menabung (HIM),” kata Eko.
Sedang Deputi Bidang Penggerakan dan Peran Serta Masyarakat Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga BKKBN, Sukaryo Teguh Santoso menyampaikan Kick-off Bulan Literasi Keuangan yang diinisiasi OJK. “Kegiatan ini bukan sekadar kampanye formal melainkan aksi nyata untuk membekali masyarakat agar mampu mengatur pengeluaran, menabung untuk masa depan, serta memanfaatkan produk/layanan keuangan yang aman, legal dan sesuai kebutuhan,” kata Sukaryo Teguh.
Sekretaris Daerah DIY, Beny Suharsono mengapresiasi kegiatan edukasi keuangan kepada Tenaga Lini Lapangan BKKBN yang diselenggarakan Kantor OJK DIY bekerja sama dengan Kantor BKKBN DIY maupun PUSK. Beny Suharsono meyakini, literasi keuangan bukan sekadar pengetahuan, namun kekuatan pemberdayaan.
“Saya memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada OJK khususnya maupun BKKBN dan juga Lembaga Jasa Keuangan (LJK) yang turut terlibat dalam kegiatan hari ini. Mari kita bangun ekosistem inklusi keuangan yang progresif, partisipatif, dan membumi, demi DIY yang mandiri secara ekonomi dan unggul secara sosial budaya.’’ kata Beny.
Sementara Kepala BKKBN DIY, Muhamad Iqbal Apriansyah mengatakan PKB dan PLKB BKKN di DIYmerupakan garda terdepan yang menjalankan fungsi edukasi, advokasi, maupun fasilitasi dalam pelaksanaan program Bangga Kencana (Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana) di tingkat akar rumput. “Meningkatnya pemahaman masyarakat terkait pengelolaan keuangan, maka ketahanan ekonomi keluarga akan menguat, dan pada akhirnya mendukung kualitas hidup keluarga di seluruh Indonesia,” kata Iqbal Apriansyah.
Kegiatan ini dihadiri Vice President Regional Business Partner Head Region 7 Jawa Tengah dan DIY PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Fatkhunnizham Asfihany. Selain itu, juga hadir Kepala Departemen Non Gadai PT Pegadaian (Persero) Area Yogyakarta Sthanu Kumarawarman. (*)