27.5 C
Jakarta

Pendekatan Kompetensi dan Pengembangan Kurikulum

Baca Juga:

 

(Telaah Program Sit In University SMA Muhammadiyah Program Khusus

 Kottabarat-Surakarta)

 

Oleh : Hendro Susilo*)

 

 

SOLO, MENARA62.COM-Dalam praktek kurikulum di sekolah, kurikulum seringkali mengalami perubahan dan perkembangan. Perubahan tersebut  bisa dipahami karena sekolah merupakan salah satu bagian pelaksana pendidikan formal dengan beragam potensi yang ada pada peserta didik. Beragam potensi tersebut membutuhkan sebuah layanan pendidikan yang beragam. Pun keadaan lingkungan yang berbeda, maka lembaga pendidikan sekolah harus dinamis serta mampu kreatif melaksanakan tugasnya dalam rangka mengupayakan sebuah peningkatan mutu dalam proses pendidikan.

Harapan tersebut akan dapat terwujud jika lembaga pendidikan sekolah dengan berbagai keragaman itu mampu merancang kurikulum yang berlaku pada tingkat nasional maupun lokal sesuai dengan kebutuhan. Dengan demikian, dibutuhkan pendekatan dalam pengelolaan dan pengembangan kurikulum, agar apa yang telah dirumuskan dapat diimplementasikan sesuai dengan kondisi serta kebutuhan yang diinginkan.

Pendekatan dalam proses pengembangan suatu kurikulum memiliki makna yang begitu luas. Karena hal tersebut bisa terkait tentang penyusunan suatu kerangka kurikulum baru (curriculum construction), maupun penyempurnaan terhadap suatu kurikulum yang sedang berjalan (curriculum improvement). Di sisi lain, pengembangan kurikulum terkait juga tentang penjabaran kurilukulum yang sudah dirancang oleh pusat ke dalam suatu program serta persiapan proses pembelajaran yang lebih khusus lagi atau disebut micro curriculum. Ini kerap kali dikerjakan pihak dari guru sekolah, seperti proses perumusan serta penyusunan program tahunan, juga penyusunan program semester, program bulanan, dan program pokok lainnya.

Esai ini akan difokuskan pada makna pendekatan yang merupakan suatu cara kerja dengan mengimplementasikan strategi serta metode yang relevan dan mengikuti tahap-tahap dalam pengembangan secara sistematis dengan tujuan memperoleh kurikulum dan program sekolah yang mampu melayani kebutuhan siswa. Dalam hal ini, saya mencoba melakukan studi pada program Sit In University di SMA Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta dari aspek pendekatan dan pengembangan kurikulum.

 

Pendekatan Kompetensi Dan Sit In University

 

Program peningkatan sumber daya manusia mau tidak mau harus dilakukan secara sistematis dan terprogram. Dunia pendidikan dituntut mampu menghasilkan kompetensi SDM yang siap mengarungi era global. Oleh sebab itu, lembaga pendidikan harus kreatif membuat program-program yang akan memberikan pelayanan keterbentukan kemampuan (kompetensi) yang dianggap relevan dengan kebutuhan siswa.

Pendekatan kompetensi hanya merupakan satu awal atau satu langkah yang akan memberi arah pada langkah-langkah berikutnya. Hal ini perlu ditekankan agar pemahaman tentang pendekatan ini menjadi semakin mantap. Berdasarkan standar kompetensi yang ada, pengelola program dalam hal ini sekolah, harus mengembangkan kurikulum program pendidikan dengan spesifikasi pengalaman belajar yang akan diberikan pada siswa.Langkah ini sangat penting untuk memastikan bahwa pengalaman belajar yang didesain akan dihayati dan memungkinkan siswa benar-benar menguasai kompetensi.

Orientasi kurikulum berpendekatan kompetensi adalah pada hasil dan dampak yang diharapkan muncul pada siswa melalui serangkaian pengalaman belajar yang bermakna dan keberagaman yang dapat dimanifestasikan sesuai dengan kebutuhan. Pendekatan kompetensi menekankan pada pemahaman, kemampuan tertentu di sekolah yang berkaitan dengan pekerjaan yang ada di masyarakat. Dengan demikian, Siswa berada dalam proses perkembangan yang berkelanjutan dari seluruh aspek kepribadian, sebagai pemekaran terhadap potensi-potensi bawaan sesuai dengan kesempatan belajar yang ada dan diberikan oleh lingkungan.

Terkait program Sit In University, merupakan program kelas 11 SMA Muhammadiyah program Khusus Kottabarat Surakarta yang memberikan pengalaman belajar di perguruan tinggi sesuai dengan kebutuhan siswa. Gambaran umum pelaksanaan program ini saya cuplikan dari dokumen sekolah “Sit In University” merupakan program untuk siswa kelas 11 SMA Muh PK yang bertujuan untuk mengorientasikan dan mengenalkan secara langsung iklim universitas. Saya mencoba mendeskripsikan program ini mulai dari persiapan sampai pelaksanaanya.

Tahap persiapan, dimulai dengan pemetaan minat dan orientasi jurusan dalam perkuliahan. Hal ini bisa diperkuat melalui kerjasama dengan lembaga psikologi untuk proses peminatan jurusan. Program-program persiapan menuju “Sit In University”dipersiapkan seperti Gerakan membaca artikel ilmiah (Gemai), bedah buku dan Jagongan Kampus. Kemampuan membaca artikel ilmiah adalah salah satu kompetensi dari mahasiswa dalam menyelesaikan karya tulis (riset). Dalam program Gemai, siswa kelas 11 diperkenalkan jurnal riset sekaligus teknik mereview jurnal. Program bedah buku dirancang untuk membangun budaya literasi siswa agar terbiasa membaca dan mencari referensi untuk menunjang kemampuan menulis karya. Sedangkan program jagongan kampus dirancang untuk memberikan gambaran kompetensi yang dibutuhkan untuk memasuki prodi tertentu dalam perguruan tinggi.

Setelah tahap persiapan dilakukan, selanjutnya tahap pelaksanaan Sit in University di prodi yang diminati siswa. Siswa diberikan kesempatan pengalaman belajar di lingkungan kampus dengan mengikuti perkuliahan bersama dosen dan mengikuti kegiatan-kegiatan kemahasiswaan lainnya. Siswa diberikan panduan terkait apa saja yang harus dilakukan serta data-data apa yang perlu dicari. Ini juga sekaligus melatih kemampuan kompetensi riset yang dibutuhkan saat memasuki bangku kuliah.

Dari gambaran umum tersebut, sekolah SMA Muh PK Kottabarat telah melakukan pengembangan kurikulum yang diperkaya (eskalasi) secara vertikal maupun horizontal dengan mendesain program-program yang akan menunjang terbentuknya kompetensi siswa dalam memasuki perguruan tinggi. Secara vertikal, siswa kelas 11 telah diberikan materi jurnal sekaligus teknik review jurnal sebagai pengayaan sedangkan secara horizontal, siswa kelas 11 diberikan pengalaman langsung untuk “berkuliah” dengan dosen dan berinteraksi dengan kakak-kakak mahasiswa.

*)Litbang di Perguruan Kottabarat

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!