26.3 C
Jakarta

Pendidikan Pegawai PTPN Perlu Ditingkatkan

Baca Juga:

YOGYAKARTA, MENARA62.COM — Direktur Human Capital Perseroan Terbatas Perkebunan Nusantara (PTPN) III, Seger Budiharjo menandaskan PTPN memiliki pegawai sebanyak 133 juta. Berdasarkan pendidikan, sebanyak 38 persen hanya lulusan Sekolah Dasar (SD), dan 16,9 persen lulusan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP). Karena itu, PTPN perlu meningkatkan jenjang pendidikan bagi pegawaomua.

Seger Budiharjo mengungkapkan hal tersebut saat memberikan sambutan pada Musyawarah Besar (Mubes) V 2017 Federasi Serikat Pekerja Perkebunan Nusantara (FSPBUN) di Yogyakarta, Rabu (12/4/2017). Mubes V FSPBUN yang diikuti 140 pengurus, dan utusan lembaga-lembaga dibuka Haiyani Rumondang, Direktur Jendral Pembinaan Hubungan Industri dan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan mewakili Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Muhammad Hanif Dhakiri.

Lebih lanjut Seger mengatakan untuk meningkatkan pendidikan Lembaga Pendidikan Perkebunan (LPP) Yogyakarta telah ditunjuk untuk menjadi Corporate University bagi PTPN. Seger mengharapkan agar LPP membuat inovasi sehingga pendidikan bagi pegawai PTPN tidak harus datang ke kampus LPP baik di Yogyakarta maupun Medan.

Seger mengharapkan ada e-learning yang dirancang LPP sehingga para pegawai bisa belajar melalui internet. “Kalau bisa belajar dari komputer di kantor, atau melalui handphone sehingga belajarnya bisa di sekitar perkebunan,” kata Seger.

Selain pendidikan, kata Seger, PTPN juga menghadapi banyaknya pegawai yang mau memasuki masa pensiun. Berdasarkan data, pegawai yang berusia di atas 51 tahun ada 24 persen, sedangkan berumur 46-50 ada 27 persen. Karena itu, PTPN harus segera melakukan tindakan agar kesenjangan ini segera dapat diatasi.

Tingkat pendidikan dan jumlah pegawai yang mencukupi diharapkan bisa meningkatan produktivitas dan memenuhi target yang telah ditetapkan. Tahun 2017, PTPN ditargetkan bisa memperoleh keuntungan sebesar Rp 650 miliar.

Tuhu Bangun menyerahkan santunan kepada anak Panti Asuhan dan Dhuafa Muhammadiyah Kalasan, Sleman, Yogyakarta, Rabu (12/4/2017). (foto : heri purwata)

Sementara Ketua Umum FSPBUN, Tuhu Bangun mengatakan saat ini banyak yang merongrong untuk menggunakan lahan perkebunan. FSPBUN bertekad untuk mempertahan sekuat tenaga dan tidak akan melepaskan sejengkal lahan bagi pihak yang tidak bertanggung jawab.

Selain itu, Mubes FSPBUN V, juga dilakukan peringatan ulang tahun ke 18 dengan ditandai pemotongan tumpeng. FSPBUN juga membagikan bingkisan kepada 90 anak dari Panti Asuhan dan Dhuafa Muhammadiyah Kalasan, Sleman, Yogyakarta.

“Pemberian santunan ini sudah rutin dilakukan FSPBUN. Bahkan juga menyumbangkan sebagian dana untuk perbaikan masjid dan mushola yang dekat dengan perkebunan. Harapan kami santunan ini bisa membersihkan harta dan memperlancar rezeki,” kata Tuhu.
Penulis : Heri Purwata

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!