29.8 C
Jakarta

Perbaiki Kualitas dan Akses Pendidikan Melalui Kecerdasan Buatan

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – Kecerdasan buatan atau Artificial Intelegence (AI) kini banyak dikembangkan berbagai negara. Teknologi yang berpotensi meniru bahkan mengambil alih pekerjaan manusia pada aspek-aspek tertentu tersebut diharapkan dapat memperbaiki kualitas dan akses pendidikan dalam banyak hal, seperti mewujudkan pembelajaran yang lebih efektif dan personal.

Hal tersebut dikatakan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemendikbud, Totok Suprayitno. Usai membuka Konferensi Internasional Pemanfaatan Kecerdasan Buatan dalam Kebijakan dan Praktik Pendidikan untuk Asia Tenggara yang digelar di Jakarta, Totok menyebutkan bahwa saat ini Kemendikbud tengah mencoba mengembangkan AI dalam proses pembelajaran.

“AI dapat meningkatkan fokus siswa karena AI mempunyai kemampuan dalam mengarahkan proses belajar siswa,” kata Totok, Rabu (18/9/2019).

Pengembangan AI tersebut dilakukan bekerja sama dengan Pusat Teknologi Komunikasi (Pustekkom) Kemendikbud untuk diterapkan pada Rumah Belajar, sebuah open Educational Resource dengan mengoptimalisasi dan mempersonalisasi penggunaannya.

“Ini yang diharapkan akan membantu program Digitalisasi Sekolah,” lanjut Totok.

Lebih lanjut, Totok mengatakan bahwa saat ini teknologi AI telah banyak digunakan di beberapa tempat di belahan dunia. Diantaranya adalah Bandara Changi Singapura yang salah satu terminalnya sudah tidak menggunakan teknologi robot secara penuh. Untuk itu, yang dapat dilakukan oleh para sumber daya manusia adalah melakukan adaptasi dengan baik terhadap kemajuan teknologi tersebut.

“Manusia kemampuannya utamanya adalah kemampuan beradaptasi yang bisa ditumbuhkan. Oleh karena itu salah satu misi pendidikan kita adalag tidak sekedar memberikan pengetahuan, Tetapi juga memberikan kemampuan atau bahkan karakter untuk bisa selalu belajar dan menjadikan hal tersebut sebagai karakter pembelajaran,” kata Totok.

Sementara itu Sekretaris Jenderal Kemendikbud Didik Suhardi berharap pemanfaatan teknologi terutama AI mampu mendorong kualitas dan akses masyarakat terhadap pendidikan, bukan hanya pada jenjang perguruan tinggi. Tetapi juga pada jenjang pendidikan dasar dan menengah serta masyarakat luas.

Konferensi Internasional Pemanfaatan Kecerdasan Buatan dalam Kebijakan dan Praktik Pendidikan untuk Asia Tenggara digelar atas kerjasama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), SEAMEO, UNESCO, Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) dan Kementerian Informasi dan Komunikasi (Kominfo).

Konferensi menghadirkan sejumlah pembicara utama seperti Yanuar Nugroho, Deputi II bidang Kajian dan Pengelolaan Isu-isu Sosial, Ekologi, dan Budaya Strategis, Kantor Staf Presiden, Fengchun Miao, Kepala ICT UNESCO Paris, Dr Ethel Agnes, Direktur SEAMEO Secretariat Bangkok, Mr Bilal Musharraf, Wakil Presiden Pengembangan Strategi dan Bisnis Edmodo serta 34 pembicara lainnya.

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!