27.8 C
Jakarta

Pesan Almarhum KH Hasyim Muzadi: “Didik Mahasiswa Dengan Akhlak dan Ilmu”

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM–Anggota Dewan Pertimbangan Presiden KH Hasyim Muzadi meninggal dunia. Kabar duka itu disampaikan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.

“Telah wafat KH Hasyim Muzadi pagi ini. Mari doakan almarhum diampuni kesalahannya, diterima amal baiknya, berada di sisiNya. Al-faatihah..,” tulis Lukman di akun twitternya, Kamis (16/3/2017).

Usai mengabarkan berita duka tersebut, Menag Lukman lantas dimintai penjelasannya perihal bekas Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 1999-2004 dan 2004-2009, KH Ahmad Hasyim Muzadi yang telah kembali ke pangkuan Ilahi itu.

Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Kullu nafsin dzaiqotul maut. Lahu ma akhodz wa lahu ma atho. Telah meninggal dunia KH Ahmad Hasyim Muzadi, ghafarallahu lahu, pada pagi ini, hari Kamis, 16 maret 2017 pada pukul 6.15 wib,” ujar Ustaz Yusron Shidqi, putra almarhum, lewat pesan yang beredar di media sosial.

Rencananya, jenazah akan diberangkatkan ke Pesantren Al Hikam Depok dari Malang, Jawa Timur, pada setelah dzuhur hari ini. “Lantas, akan disalatkan di Masjid Al Hikam setibanya di pesantren,” kata Yusron Shidqi.

Ucapan dukacita atas wafatnya Hasyim Muzadi juga disampaikan Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Ahmad Mustofa Bisri atau Gus Mus.

Inna liLlahi wainna ilaiHi rojiun. Kita kehilangan lagi seorang tokoh, mantan Ketum PBNU, KH Hasyim Muzadi. Semoga husnul Khotimah,” ungkap Gus Mus juga di akun twitternya.

Innalillahi wainnalillahi rajiun. Turut berduka cita yg sedalam-dalamnya atas wafatnya KH Hasyim Muzadi. Semoga almarhum husnul khotimah,” ungkap Triawan, Kepala Badan Ekonomi Kreatif yang juga menyampaikan berita duka tersebut.

Sehari sebelumnya, Presiden Jokowi bersama Ibu Negara Iriana menjenguk Hasyim Muzadi di kediamannya, Kompleks Pondok Pesantren Al Hikam, Malang, Jawa Timur. Jokowi menginstruksikan tim dokter kepresidenan membantu penanganan medis anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) itu.

Jokowi tiba di Pondok Pesantren Al Hikam Malang sekitar pukul 10.00 WIB. Tampak putra bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep, ikut dalam mobil rombongan. Selain itu, terlihat pula Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Gubernur Jawa Timur Soekarwo.

Rombongan Jokowi hampir 45 menit berada di kediaman mantan Ketua Umum PBNU itu, yang jatuh sakit sejak awal Januari 2017 itu. Jokowi menjelaskan tentang kondisi terakhir Hasyim Muzadi, termasuk apakah sudah bisa berkomunikasi langsung dengan kiai atau tidak.

Kyai Haji Ahmad Hasyim Muzadi (lahir di Bangilan, Tuban, 8 Agustus 1944) adalah seorang tokoh Islam Indonesia dan mantan ketua umum Nahdlatul Ulama yang menjabat sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden sejak 19 Januari 2015. Ia juga pernah menjadi pengasuh Pondok Pesantren Al-Hikam di Malang, Jawa Timur, sebelumnya dia sempat mengeyam pendidikan di Pondok Pesantren Modern Darussalam gontor (1956 – 1962).

Biografi

Hasyim muda menempuh jalur pendidikan dasarnya di Madrasah Ibtidaiyah di Tuban pada tahun 1950, dan menuntaskan pendidikannya tingginya di Institut Agama Islam Negeri Malang, Jawa Timur pada tahun 1969.

Kiprah Hasyim di NU di mulai dari organisasi yang paling bawah. Namun, namanya makin dikenal luas ketika pada tahun 1992, ia terpilih menjadi Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur. Pada periode berikutnya, Hasyim terpilih menjadi Ketua PBNU pada tahun 1999. Suami dari Hj Muthomimah ini pernah menjadi anggota DPRD Tingkat I Jawa Timur pada tahun 1986, yang ketika itu masih bernaung di bawah Partai Persatuan Pembangunan.

Muzadi telah disebut-sebut sebagai pendamping Megawati Soekarnoputri dalam pemilihan presiden Indonesia seawal November 2003. Ia resmi maju bersama Megawati pada 6 Mei 2004. Dalam pemilihan umum Presiden Indonesia 2004, Megawati dan Muzadi meraih 26.2 persen suara di putaran pertama, tetapi kalah dari pasangan Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla di putaran kedua.

Pesan
Dalam sebuah perjalanan di Jerman, penulis dan KH Hasyim Muzadi mendapat undangan dari Hanns Seidel Stiftung. Selain istri, turut serta Abdul Wahid Maktub (salah satu pengurus PBNU yang pernah menjabat sebagai Dubes Indonesia di Qatar).

“Hid, dalam hidup itu jangan pernah serakah. Hidup secukupnya, jangan lupa dalam harta yang kita punyai ada hak orang-orang miskin,” ujar Hasyim kepada Wahid.

Wahid pun mengangguk.

“Saya ingin membangun pondok di sekitar UI, agar anak-anak mahasiswa UI yang berasal dari daerah itu bisa mendapatkan pondokan murah, sekaligus bimbingan agama yang baik. Sehingga, kalau mereka jadi pemimpin, maka akan menjadi pemimpin yang baik,” ujar Hasyim menceritakan obsesinya ketika itu.

Inilah awal pertama dari pembangunan Pondok Pesantren Al Hikam di Kukusan, Depok.

 

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!