26.1 C
Jakarta

RSUI Peringati Hari Pneumonia Sedunia

Baca Juga:

Setiap tanggal 12 November diperingati sebagai Hari Pneumonia Sedunia atau World Pneumonia Day.  Momentum ini diperingati Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) dengan menyelenggarakan acara Seminar Awam Bicara Sehat, “Pneumonia, Mengapa Berbahaya?”

Pneumonia  merupakan penyakit  infeksi yang menyerang paru-paru manusia. Ini disebabkan berbagai kuman seperti bakteri, virus, dan jamur. Penyebab utamanya, bakteri Streptococcus Pneumonia. Penyakit ini bisa terjadi pada segala usia, mulai dari anak-anak hingga  dewasa, mulai dari sakit yang ringan hingga berat. Penyakit ini menyebar melalui cairan saat penderita batuk atau bersin.

Menurut penelitian, beberapa jenis kuman seperti Streptococcus pneumonia, Haemophilus influenza, serta virus pernapasan seperti penyebab pilek, flu, dan COVID-19 banyak ditemukan pada orang dewasa atau lansia berusia 65 tahun ke atas dengan pneumonia (APSR, 2021; Healthline, 2017).

Dr. dr. Raden Rara Diah Handayani, Sp.P(K), Dokter Spesialis Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi di RSUI menjelaskan, orang yang beresiko terkena pneumonia, yaitu memiliki riwayat penyakit sebelumnya seperti penyakit kronik seperti PPOK, asma, gagal jantung serta kondisi yang meningkatkan risiko aspirasi mukus dari mulut dan hidung, serta penyakit yang dapat melemahkan sistem imun tubuh. Selain itu, juga pada orang dengan gaya hidup seperti merokok, mengonsumsi alkohol, dan bekerja di tempat-tempat yang mudah terpapar asap, gas, dan bahan kimia berbahaya.

Gejala yang timbul diantaranya sesak nafas, batuk, dahak bisa berwarna kehijauan, demam, berkeringat dan menggigil, hilang nafsu makan, nyeri dada, serta nafas cepat dan pendek. Dari diagnosis tersebut dapat dilakukan pula pemeriksaan fisik seperti foto toraks atau CT scan, kondisi dahak, pemeriksaan darah, pemeriksaan cairan pleura dan bronkoskopi.

Orang yang terserang pneumonia akan mengakibatkan kantung udara dalam paru-parunya (alveoli) dipenuhi cairan atau nanah. Ini membuatnya sulit bernapas. Penyakit pneumonia ini dapat mematikan, namun juga dapat disembuhkan bila dikenali dan diobati sejak dini.

Untuk mencegah pneumonia dapat dilakukan dengan vaksinasi, menerapkan PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat), menutup mulut dan hidung saat batuk, dan tidak merokok serta membatasi kontak dengan asap rokok. “Vaksinasi merupakan cara terbaik melindungi diri dari penyakit pneumonia pneumokokus. Vaksin pneumokokus membantu melindungi lebih dari 90 jenis bakteri pneumokokus. Vaksinasi ini dianjurkan untuk lansia di atas 65 tahun,” ungkapnya.

Pengobatannya, bila penyebab pneumonia adalah bakteri, maka diberikan antibiotik. Bila penyebabnya virus, maka diberikan antivirus. Penggunaan obat-obatan ini harus bijak, tidak berlebihan.

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!