28.1 C
Jakarta

Sampah dan Limbah, Sumber Berkah Atau Masalah ?

Baca Juga:

 

Oleh : Ace Somantri

BANDUNG, MENARA62.COM – Sampah bagian dari sisa-sisa proses kegiatan biologis sehari-hari manusia yang dianggap tidak bernilai dan kurang bermanfaat bagi siapapun. Pun sama istilah limbah tidak jauh beda dapat dimaknai sebagai sampah, hanya saja limbah dimaknai lebih spesifik karena ada titik tekan pada zat-zat yang dihasilkan dari proses produksi pada sebuah industri, baik sebuah industri besar maupun kecil yang dianggap berbahaya bagi ekosistem mahluk hidup di atas permukaan bumi. Dua kata tersebut, dalam benak pikiran setiap orang pada umumnya mengatakan bahwa sampah atau limbah sebuah sosok yang menjijikan dan membahayakan bagi manusia dan mahluk lainnya. Kenapa frame dan stigma menjadi sesuatu yang dianggap benar, padahal benda-benda yang berada dalam sampah dan limbah tersebut bagian dari benda yang muncul bukan keinginannya, apalagi memaksa diri untuk hadir di tengah-tengah manusia hanya menambah masalah.

Dalam ilmu mahluk hidup, ada teori yang disebut rantai makanan atau jaringan makan ekosistem mahluk hidup. Saling mengurai satu dengan yang lainnya dalam lingkaran rantai atau jaring makanan yang natural terjadi dalam lingkup kehidupan mahluk hidup di atas permukaan bumi. Sampah dan limbah hadir dan datang bersifat alami, akibat dari proses kegiatan hidup mahluk atau akibat dari proses produksi dari sebuah industri yang dikendalikan oleh manusia itu sendiri. Hanya saat benda-benda yang keluar dan muncul diakibatkan proses kegiatan manusia berbeda macam varian zatnya. Ada dalam bentuk benda organik yang mudah dan cepat diurai oleh alam dan mahluk lainnya sehingga kembali menjadi bagian dari zat yang bermanfaat dan ada juga dalam bentuk benda-benda non-organik yang secara saintifik pada umumnya sulit diurai dan membutuhkan waktu lama hingga puluhan tahun lamanya. Sehingga untuk mengembalikan ke zat yang cepat bersenyawa dengan mahluk lain memberi manfaat nilai guna yang ramah lingkungan membutuhkan waktu lama, dan saat waktu proses penguraian mendatangkan nilai polutan yang banyak membahayakan bagi mahluk lainnya.

Pertanyaan di atas, apakah sampah dan limbah menjadi sumber keberkahan atau sumber masalah dan malapetaka bagi mahluk di atas bumi. Padahal asal dari semua benda tersebut dasarnya tidak ada satupun benda atau zat di muka bumi ini diciptakan untuk keburukan, melainkan semua diciptakan untuk kebaikan semua mahluk tanpa kecuali. Namun, seiring masa kegiatan manusia dalam ruang dan waktu muncul dinamika atas dasar hawa nafsunya. Saat hawa nafsu tidak terkendali akan muncul sikap dan tindakan yang cenderung melanggar kaidah-kaidah alami, saat tidak disadari salah maka konsekuensinya mendatangkan keburukan yang diulang-ulang. Selanjutnya mengkristal menjadi sikap dalam virus jahat yang menebar dan menyebar ke lingkungan terdekat dan lama-lama menyebar berkembang biak menjadi sikap turunan-turunannya tanpa disadari mendatangkan sikap buruk varian baru. Begitulah sikap dan perilaku buruk jika diulang-ulang, varian baru virus keburukan akan terus berkembang sesuai kondisi dan situasi kebutuhan seseorang untuk memenuhi hasrat insaniyah berlebihan, maka sikap keburukan akan hinggap dan mengotori dalam qolbu seseorang tersebut secara simultan.

Termasuk saat datangnya sampah dan limbah menjadi polutan yang membahayakan diakibatkan dari proses kegiatan manusia atas dasar hasrat nafsunya berlebihan dari batas kewajaran dan toleransi kemanusiaan. Hal itu disadari atau tidak, sampah dan limbah sudah pasti akan menjadi sumber masalah dan malapetaka. Sekalipun orang-orang rajin beribadah ritual vertikal, akan tetapi ketika sikap abai dan acuh terhadap perbuatan dirinya terhadap sisa-sisa kehidupan biologisnya dianggap sesuatu hal biasa cukup dibuang dalam tong sampah dan kubangan limbah tanpa ingin mengetahui bagaimana dan seperti apa dampak dan akibatnya. Sementara resiko buruk yang diterima oleh diri kita tidak disadari, akibat dari hanya sekedar berhenti saat sampah dan limbah dibuang begitu saja. Sebaiknya bagaimana? Di sinilah perlu kerjasama dengan semua pihak yang berada di lingkungan tersebut. Selain setiap individu dan keluarga harus sadar, para pemimpin warga pun ikut tanggung jawab mengedukasi kesadaran akan warganya perihal sampah dan limbah.

Berbagai cara dan pendekatan untuk mengedukasi masyarakat sadar sampah dan limbah. Setiap warga yang mengikuti arahan dan taat, layak diberikan reward untuk dibebaskan biaya angkut sampah dan reward lain yang layak dan pantas sehingga pada saat tertentu, kesadaran dan tanggung jawab akan menjadi karakter yang mengakumulasi pada satu budaya masyarakat yang santun dan beradab. Qoryah thoyyibah atau kampung yang beradab dalam lingkup kecil akan menjadi uswah hasanah bagi warga sekitar sekaligus untuk memberi keteladanan kepada kampung-kampung lainnya yang berdekatan. Sampah dan limbah di dalamnya dapat dijadikan ekosistem mahluk yang sejenis atau satu spesies dalam alam lingkungannya, sehingga sangat mungkin bagi manusia untuk mengambil nilai manfaat untuk kepentingan institusi dan masyarakat luas. Model dan skemanya diintegrasikan dalam sebuah lingkaran rantai makanan dari mahluk ke mahluk secara simultan dan dinamis. Sehingga kebermanfaatan sampah dan limbah tidak hanya dinikmati oleh segelintir orang, melainkan semua warga masyarakat  merasakan sesuai kadar dan kinerjanya.

Sampah menjadi berkah bukan hanya slogan dan kata-kata mutiara juga bukan hanya ada dalam diskusi ke diskusi di atas meja maupun webinar virtual berhenti dalam wacana. Wujud nyata aksi dalam kegiatan yang terencana, terlaksana yang terukur dan terdokumentasikan dengan baik dan tersusun rapih untuk menjadi portofolio yang nyata dan dapat dipertanggungjawabkan. Luaran, out put atau out come dari kehadiran sampah dan limbah benar-benar dijadikan sebagai bahan mentah dan bahan baku yang berharap menjadi salah satu sumber kesejahteraan hidup manusia. Kegiatan tersebut untuk kepentingan menciptakan industri ramah lingkungan atau eco-green economi. Bisnis sangat dibolehkan dengan syarat tidak eksploitatif terhadap ekosistem mahluk hidup, khususnya sosok manusia yang dimuliakan oleh pencipta-Nya.

Masalah sesuatu hal yang naturalistik, namun tidak ditanggapi suatu perkara negatif yang berlebihan pada sisi lain. Hakikat masalah sebenarnya menjadi bagian salah satu sumber inspirasi untuk membuka tabir misteri Ilahi Rabbi. Ilmu yang Allah Ta’ala berikan penuh yakin dan meyakinkan bahwa sangat banyak sekali yang belum tergali. Miliyaran jenis macam ragam mahluk hidup di daratan, lautan dan di udara yang berkembang biak di habitatnya masing-masing, hanya faktanya masih butuh rumusan-rumusan dari algoritma yang dibuat untuk menemukan pola yang tepat dan akurat dalam rangka mempercepat temuan-temuan ilmu yang belum terungkap nyata terlihat di permukaan bumi. Namun disadari oleh kita semua, jangankan yang belum terungkap di hadapan kasat mata, yang sudah ada pun ternyata sulit dijalankan atau diaplikasikan dengan alasan yang tidak rasional, bahkan tidak sedikit karena alasan menyesatkan.

Khusus menyikapi sampah yang dipersoalkan hingga menjadi masalah para pihak. Sudah dianggap kebenaran baru bahwa sampah adalah limbah yang menjadi masalah dan harus dibuang jauh-jauh, padahal sudah banyak orang menemukan ilmu dan cara memanfaatkan dan mendayagunakan sisa kegiatan rumah tangga yang disebut sampah keluarga menjadi berkah. Hal tersebut sudah ada beberapa orang yang menjalankan cukup baik dan efektif sekalipun belum mempengaruhi banyak orang. Membutuhkan regulasi aparatur negara yang benar-benar berpihak, memerlukan edukasi dari para akademisi dan praktisi dan sekaligus memberi pelatihan-pelatihan singkat secara masif di berbagai lapisan masyarakat. Sangat yakin akan ada perubahan mendasar dari sikap perilaku masyarakat selama ini menstigma sampah sumber masalah yang harus dibuang jauh-jauh, padahal senyatanya sumber keberkahan.

Banyak sekali turunan nilai manfaat dari sisa kegiatan rumah tangga dan sisa kegiatan lain yang selama ini mendatangkan banyak benda-benda terbuang begitu saja. Saat ini sangat populer banyak produk pupuk organik cair dan padat yang berkualitas tinggi bersumber dari berbagai sisa kegiatan manusia yang selama ini disebut sampah. Ternyata bukan hanya pupuk organik untuk tumbuhan, melainkan untuk nilai manfaat menjadi pakan ternak hewan dan budidaya perikanan yang sangat bagus dan bernilai tinggi. Bahkan ada yang menemukan formula untuk anti oksidan herbal yang baik untuk tubuh manusia sendiri. Maka perlu disampaikan dengan tegas dan jelas, bahwa di dunia ini yang Allah SWT ciptakan tidak ada keburukan, melainkan semuanya diciptakan atas dasar kasih dan sayang-Nya kepada seluruh mahluk. Keburukan diciptakan oleh manusia sendiri, maka persoalan hari ini yang namanya “sampah atau limbah” dikatakan sisa kegiatan manusia dijustifikasi sebagai sumber masalah adalah bentuk kelalaian dan kesalahan manusia dalam mengamalkan ajaran Ilahi Robbi. Wallahu’alam.

Bandung, September 2023

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!