32.5 C
Jakarta

SD Muhammadiyah 8 Surakarta Laksanakan BIAS Sebagai Upaya Proteksi Diri dan Pembentukan Antibodi Siswa

Baca Juga:

 

SOLO,MENARA62.COM – Program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) merupakan program pemerintah yang rutin setiap tahun di laksanakan di Indonesia, tak terkecuali di SD Muhammadiyah 8 Jagalan Surakarta. Sebanyak 73 dari total 81 siswa kelas 1 (a,b,c) telah mendapatkan suntikan Imunisasi Measles Rubella (MR) oleh Puskesmas Pucangsawit, Rabu (30/9).

Imunisasi adalah pemberian vaksin ke dalam tubuh untuk memberikan kekebalan terhadap penyakit tertentu. Ini diberikan mulai dari lahir sampai awal masa kanak-kanak. Imunisasi yang telah diperoleh pada waktu bayi belum cukup untuk melindungi diri dari aneka penyakit maka imunisasi ulangan perlu diberikan kembali sampai usia anak sekolah.

Adapun manfaat dari pemberian Imunisasi MR adalah untuk mencegah munculnya penyakit campak & rubella. Karena itu para guru dan orangtua perlu memberikan dukungan jika anaknya mendapat imunisasi di sekolah oleh petugas Puskesmas.

Andri Nugroho, selaku humas SD Muhammadiyah 8 Jagalan Surakarta melaporkan hasil rekapitulasi capaian BIAS MR di sekolahnya. “Dari seluruh siswa kelas satu belum semua mengikuti imunisasi lantaran ada yang sakit dan ada juga yang sedang berada di luar kota. Nantinya siswa yang belum diimunisasi tersebut akan memperoleh imunisasi susulan pada waktu yang sudah di jadwalkan oleh pihak Puskesmas,” jelasnya.

Walaupun di masa Pandemi Covid 19, pelaksanaan BIAS tetap dilaksanakan oleh pemerintah dengan tujuan agar anak Indonesia memiliki kekebalan tubuh terhadap penyakit tertentu, apalagi di masa pandemi saat ini.

siswa dicek suhu tubuhnya sebelum diimunisasi

Hal inilah yang membuat tim BIAS, baik dari Puskesmas Pucangsawit maupun dari SD Muhammadiyah 8 Jagalan Surakarta harus berhati-hati dalam mempersiapkan segala sesuatu. Lakukan imunisasi dengan persetujuan orang tua siswa, sterilisasi ruangan dengan penyemprotan disinfektan, tidak menumpuk dan hanya di dampingi oleh satu pengantar, ruangan cukup lega dengan sirkulasi yang baik, cek suhu badan, menerapkan prinsip jaga jarak 1-2 m (physical distancing), sediakan tempat untuk mencuci tangan atau hand sanitizer, memakai masker, setelah vaksinasi tunggu selama 30 menit sebagai langkah observasi.

Petugas Puskesmas, Drg.Henry menjelaskan perlunya observasi untuk mengetahui kondisi siswa setelah di imunisasi. “Reaksi setelah imunisasi bisa terjadi beberapa menit atau jam, dan maksimal 2 hari setelah pemberian imunisasi, biasanya nyeri di area yang disuntik dan ada beberapa yang merasakan demam ringan,hal ini wajar namun tidak berbahaya”, terangnya. Drg.Henry menyarankan apabila ada siswa yang panas cukup diberikan obat paracetamol bisa tablet atau sirup.

Dr.Raras yang juga petugas Puskesmas Pucangsawit menambahkan imunisasi anak saat pandemi Covid-19 adalah hal yang penting untuk tetap dilakukan sebagai upaya proteksi diri dan pembentukan antibodi siswa, supaya tidak terjadi wabah atau KLB (Kejadian Luar Biasa) lain. “Karena Covid-19 ini kan salah satu penyakit dari berbagai penyakit lain, jadi BIAS memang harus tetap berjalan sebagaimana mestinya dan tidak boleh ditunda-tunda lagi”, ungkapnya.

Proses pelaksanaan BIAS SD Muhammadiyah 8 Jagalan Surakarta dapat berjalan dengan lancar dan baik berkat kerjasama seluruh stakeholder.

Kepala SD Muhammadiyah 8 bersama petugas dari Puskesmas
- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!