31.3 C
Jakarta

Silaturahim

Baca Juga:

‎“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kalian dari seorang laki-‎laki dan seorang perempuan, serta menjadikan kalian berbangsa-bangsa ‎dan bersuku-suku supaya kalian saling mengenal. Sesungguhnya orang ‎yang paling mulia di antara kalian di sisi Allah ialah orang yang paling ‎takwa. Sesunggguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” ‎‎(Q.S. Al-Hujurat : 13)‎

Salah satu ajaran penting dalam Islam yang mendapat perhatian cukup ‎besar dari Allah dan Rasul-Nya adalah silaturahim. Dalam konteks Indonesia, ‎biasanya kata ‘silaturahim’ diucapkan dengan ‘silaturahmi’. Kedua-duanya ‎bermakna menyambung ikatan persaudaraan. Tidak ada perbedaan makna ‎sama sekali dalam kedua istilah tersebut, dan tidak perlu diperdebatkan.‎

Silaturahim secara bahasa berasal dari dua kata dalam bahasa Arab, yaitu ‎kata ‘shilatun’, yang menurut Al-Raghib Al-Asfahani dalam kitabnya Al-‎Mufradat fi Gharib al-Qur’an, berarti menyatunya beberapa hal, sebagian ‎dengan yang lain, dan kata ‘al-rahimu’ , yang menurut Ibnu Manzur dalam ‎Kamus Lisan al-‘Arab, berarti hubungan kekerabatan.‎

Dengan demikian, makna silaturahim adalah menyambung tali ‎persaudaraan kepada kerabat yang memiliki hubungan nasab. Inilah makna ‎silaturahim secara istilah sesuai pengertian dari rangkaian katanya. ‎

Adapun makna silaturahim yang lebih luas adalah menghubungkan ‎ikatan persaudaraan baik dengan kerabat yang memiliki hubungan nasab, ‎atau pun dengan orang lain yang tidak ada hubungan nasab. Menjalin relasi ‎dengan teman sepergaulan, rekan kerja, atau pun orang lain yang belum kita ‎kenal sama sekali merupakan bentuk dari silaturahim.‎

Dalam sebuah hadis, Rasulullah Saw menyatakan, “Barangsiapa yang ‎senang untuk dilapangkan (atau diberkahi) rezekinya, atau ditunda ‎‎(dipanjangkan) umurnya, maka hendaknya ia bersilaturahim.” (Muttafaqun ‎‎‘Alaih)‎

Setiap orang tentu ingin diberi kelapangan dan keberkahan rezeki serta ‎diberi umur panjang yang bermanfaat. Karena dengan rezeki melimpah nan ‎berkah serta umur panjang yang bermanfaat, maka kebahagiaan hidup ada ‎dalam genggaman. Belum lagi kelak di akhirat, orang yang dikaruniai rezeki ‎melimpah dan dipergunakan untuk kepentingan fi sabilillah, juga umur ‎panjang yang diisi dengan amal shalih, akan mendapat kebahagiaan abadi di ‎sisi Allah Swt.‎

Di sisi lain, silaturahim akan mendekatkan yang jauh, semakin ‎mengakrabkan yang sudah dekat, menghadirkan kebahagiaan, melimpahkan ‎rahmat, mengundang keberkahan.‎

Silaturahim akan menguatkan jalinan persaudaraan, persahabatan, dan ‎pertemanan. Silaturahim akan menghilangkan syak wa sangka, menepis rasa ‎saling curiga, serta meredam percik-percik api permusuhan dan pertikaian. ‎

Sungguh betapa mulianya orang-orang yang senang bersilaturahim. ‎Dalam diri mereka Tak ada benci, apalagi dendam. Yang ada hanyalah rasa ‎cinta dan kasih sayang dengan sesama. Sesama keluarga, sesama rekan ‎kerja, sesama tetangga, sesama orang-orang di lingkungan tempat mereka ‎tinggal.‎ Mereka inilah, yang disebut dalam hadis di atas, sebagai orang-orang ‎yang akan selalu dilepangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya.‎

Semoga kita termasuk ke dalam bagian orang-orang yang senang ‎bersilaturahim.‎

‎Ruang Inspirasi, Jumat (18/9/2020)

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!