32.2 C
Jakarta

Silaturahmi dengan Bupati Meranti, Ketum IKPMRS Bahas Potensi Pasar Kopi Liberika

Baca Juga:

PEKANBARU, MENARA62.COM – Ketua Umum Ikatan Keluarga Pelajar Mahasiswa Riau Surakarta (IKPMRS) Suryanto melakukan silaturahmi dengan Bupati Kepulauan Meranti H. Muhammad Adil, S.H di Pekanbaru, Sabtu, (12/02/2022). Silaturahmi tersebut dalam rangka memberikan masukan terkait pembangunan Kabupaten Meranti.

Suryanto yang merupakan putera daerah dari Kabupaten Kepulauan Meranti Tepatnya desa Mokong Kecamatan Tebing Tinggi Barat, mengaku ingin memberikan usulan dan masukan kepada Bupati Kepulauan Meranti secara langsung.

“Kita sebagai putera daerah dan sebagai mahasiswa seharusnya bisa memberikan masukan yang membangun untuk daerah agar lebih maju,” ujarnya

Kedatangan Suryanto disambut baik oleh Bupati Kepulauan Meranti dengan baik dalam jamuan makan siang. Dalam pertemuan Ketua Umum IKPMRS periode 2021/2022 tersebut memberikan berbagai masukan dan usulan terutama dibidang kekayaan alam serta produk-produk daerah yang dimiliki oleh Kepulauan Meranti,

“Meranti sebenarnya banyak keunggulan dan kekayaan alamnya cuma belum terekspos kedaerah lain secara maksimal sehingga banyak yang belum mengenal kekayaan alam yang kami miliki seperti halnya kopi atau pun sagu yang proses menjadi mie, apalagi sekarang Bapak Bupati lagi genjar-genjarnya ingin mempromosikan Kopi Liberika Meranti. makanya saya memberikan usulan kepada abangda Muhammad Adil agar segera mengekspos produk kita ke kancah nasional supaya pasar kita tidak didalam daerah saja melainkan bisa sampai ke penjuru negeri seperti kopi-kopi yang lain juga,” ungkap Ketua Umum IKPMRS tersebut.

Selain itu, Suryanto juga menyampaikan potensi generasi milenial sebagai daya dukung terhadap pasar produk lokal Meranti. Pemuda pemudi daerah harus memiliki kecintaan dan bangga menggunakan produk lokal.

Bupati Meranti menunjukkan kopi Liberika yang hanya ada di Kabupaten Meranti

Suryanto mencontohkan produk kopi Liberika. Jenis kopi ini merupakan jenis kopi yang berbeda dengan jenis arabika atau robusta. Kopi ini memiliki potensi yang besar untuk membantu masyarakat dan bisa meningkatkan ekonomi masyarakat. “Apalagi saat ini minum kopi tengah menjadi tren di kalangan anak-anak muda,” katanya optimis.

Hingga saat ini jelas Suryanto, pengelolaan perkebunan kopi di Kabupaten Meranti seluruhnya masih dikelola masyarakat.”Perkebunan kopi seluruhnya dikelola oleh masyarakat petani. Dimana dominasi petani mengelola dikawasan Pulau Rangsang diwilayah pesisir. Dari 570 hektar, produksi kopi sebesar 68,4 ton pertahun. Sedangkan petani kopinya sebanyak 12 kelompok tani yang terdiri dari sebanyak 475 Kepala Keluarga (KK),” sambungnya

Begitu juga dengan sagu, kabupaten kepulauan Meranti termasuk salah satu kabupaten yang sukses mengembangkan produk sagu terbaik dunia.

“Saat ini di Meranti ada 68 unit kilang sagu, satu unit membutuhkan 300-500 tual/hari (batang masak yang sudah dipotong dengan ukuran tertentu, biasanya satu batang jadi 3 tual). Perputaran uang dari bisnis tepung sagu di Meranti adalah Rp1,362 triliun pertahun,” tuturnya

Hal yang senada juga disampaikan oleh Bupati Kepulauan Meranti H. Muhammad Adil, S.H. Ia menyampaikan terimakasih atas kepedulian putra daerah terhadap daerah asalnya. “Saya berterimakasih ada putera daerah yang bertemu dengan saya dan memberikan buah pemikirannya untuk kemajuan daerah. Saya baru selesai kunjungan juga ke keraton  Jogja dan bertemu dengan Gusti Kanjeng Ratu Mangkubumi sekaligus mempromosikan salah satunya kopi Liberika. Kopi Liberika dari Pulau Rangsang cuma satu-satunya di Indonesia. Ada kopi Liberika di Jambi tapi lebih jenis excelsa,” ujarnya

“Oleh sebab itu, kedepannya kita harus mengupayakan lebih maksimal untuk mempromosikan produk-produk daerah ditingkat nasional karena masih banyak anak negeri yang belum tau produk-produk kita walau sudah sampai kenegara lain,” tutupnya

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!