33 C
Jakarta

Tagih Janji Bupati, Ratusan Warga Musi Rawas Utara Lakukan Aksi Unjukrasa

Baca Juga:

MUSI RAWAS UTARA, MENARA62.COM– Ratusan Warga Musi Rawas Utara yang tergabung dalam Forum Masyarakat Muara Rupit dan Lawang Agung (Formula) lakukan aksi unjukrasa di depan kantor bupati Musi Rawas Utara, Senin (25/9/2017). Aksi mereka digelar berkaitan dengan ketidakpuasan warga terhadap proses pembangunan di sejumlah wilayah.

 
Dalam aksi tersebut massa membentangkan spanduk, meneriakkan yel yel, dan membacakan tuntutan. Sebelum ke kantor bupati, mereka sempat memblokir jalan lintas Sumatera, membentangkan kayu dan membakar ban bekas ditengah jalan.

Thomas, koordinator aksi mengatakan beberapa program kerja bupati menyisakan masalah yang hingga kini belum selesai. Misalnya kasus pembentukan Bumi Berselang Serundingan, pada April 2013 yang  menelan korban warga Lawang Agung dan Muara Rupit.

 
Selain itu, warga juga menuntut agar Pemkab melalui PDAM segera membangun pipa saluran air ke rumah-rumah warga di dua desa tersebut.

 
“Kami minta selambatnya awal 2018 PDAM sudah mengalirkan air ke rumah warga di Desa Desa Lawang Agung dan Muara Rupit,” lanjut Thomas.

 
Tuntutan berikutnya adalah segera merevitalisasi pasar Lawang Agung pada 2018, melakukan pelunasan ganti rugi lahan 235 H pada tahun 2017, meminta pihak eksekutif dan legislatif untuk tidak merevisi UU No.16 tahun 2013 pasal 7.

 
Tuntutan lainnya adalah menagih janji bupati agar seluruh kepala SKPD atau OPD berdomisili atau menetap di Muratara, pembangunan masjid Agung harus di ibukota kabupaten dan segera membangun monumen perjuangan rakyat Muratara untuk mengenang pemekaran.

 
Massa juga menuntut agar mereka dapat bertemu langsung dengan Bupati, HM Syarif Hidayat. Aksi tersebut berujung bentrok yang melibatkan massa dengan anggota Satpol PP yang mengakibatkan beberapa fasilitas umum rusak seperti jendela kaca ruangan Wabup, jendela staff ahli bupati, meja absensi, 2 unit pot bunga, kursi plastik diruangan kepala bagian (Kabag) hingga berujung penyegelan.

 
Skitar jam 4 masa membubarkan diri setelah bupati melalui hubungan telpon berjanji akan menerima para pendemo pada 4 Oktober 2017. Setelah mendapat jaminan akan bertemu massa membubarkan diri dan akses jalan lintas pun dibuka kembali. – zulfikar-

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!