27.8 C
Jakarta

Tiup Terompet Bergantian Tak Menularkan Penyakit Mematikan

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – Penggunaan terompet secara bergantian seperti halnya pada malam tahun baru tidak dapat menularkan sejumlah penyakit mematikan. Hal tersebut dikemukakan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof Ari F Syam menanggapi isu terkait berbagai jenis penyakit berbahaya yang bisa ditularkan melalui terompet tahun baru.

“Seperti tahun-tahun sebelumnya selalu saja di akhir tahun beredar isu mengenai berbagai penyakit berbahaya termasuk kanker mulut, kanker lidah, kanker darah, hepatitis, HIV, TBC dan penyakit-penyakit menular lain yang ditularkan melalui terompet,” ujarnya di Jakarta, seperti dikutip dari Antara, Senin (31/12).

Ia menjelaskan kanker termasuk kanker mulut, lidah atau kanker darah tidak dapat menular dari satu orang ke orang lain. Kanker mulut memang disebabkan virus yang kita namakan virus Human Papilloma (HPV). Virus ini memang bisa menyebabkan kanker lidah, kanker amandel atau kanker tenggorokan.

“Penularan virus tersebut melalui aktifitas seksual misalnya oral seks, sedangkan penggunaan alat makan atau sedotan secara bersamaan tidak akan menularkan virus tersebut,” jelasnya.

Termasuk juga orang yang meniup terompet yang habis ditiup orang yang terinfeksi virus ini tidak dapat tertular infeksi tersebut. Begitu pula penularan virus HIV penularan juga tidak mudah harus melalui hubungan seksual, jarum suntik, atau komponen darah yang ditansfusi dari satu pasien ke pasien lain.

Sedangkan untuk penyakit TBC, tambahnya ditularkan dari satu orang kepada orang lain bukan melalui kontak yang singkat. Tidak seperti infeksi virus influenza bahwa seseorang dapat tertular dengan orang yang sedang mengalami flu dengan sekali kontak.

“Untuk penularan TBC butuh kontak yang lama dan terus menerus,” ujarnya.

Selain itu kuman ini ditularkan melalui udara, bukan langsung dari air liur seperti misal setelah meniup terompet. Biasanya orang tertular penyakit TBC jika tinggal serumah dengan orang yang sedang mengalami TBC paru aktif.

“Ujung terompet memang bisa jadi sumber penularan penyakit melalui droplet atau air liur yang tersisa pada ujung terompet tetapi tentu bukan penyakit TBC atau penyakit kanker mulut,” terangnya.

Meski demikian, Ari berharap agar masyarakat perlu membersihkan dulu ujung terompet yang digunakan.

“Bahkan kalau perlu gunakan penyaring khusus ketika ujung terompet tersebut akan kita gunakan,” lanjut dia.

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!