27.3 C
Jakarta

UM Magelang Bantu UMKM Standarisasi Produk

Baca Juga:

MAGELANG, MENARA62.COM — Universitas Muhammadiyah (UM) Magelang berkolaborasi dengan Badan Standardisasi Nasional (BSN) membantu standardisasi produk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Sehingga produk UMKM di wilayah Magelang dan sekitarnya memenuhi standar nasional Indonesia (SNI).

Demikian diungkapkan Rektor UM Magelang, Ir Eko Moh Widodo MT pada pembukaan seminar nasional bertema Peranan Akademisi dalam Meningkatkan Daya Saing Produk Unggulan Daerah melalui Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian, di Aula Fikes Kampus 2 UM Magelang, Rabu (5/4/2017). Seminar ini menampilkan keynote speaker, Deputi Bidang Penelitian dan Kerjasama Standardisasi, Ir I Nyoman Supriyatna, M.Sc.

Sedang pembicara lainnya, adalah Kepala Pusat Kerjasama Standardisasi, Konny Sagala, S.Si; pelaku industri dari CV Hari Mukti, Ashari. Seminar ini diikuti kurang lebih 150 peserta.

”Kegiatan seminar ini merupakan implementasi MoU (Memorandum of Understanding) antara BSN dan UM Magelang yang telah memasuki periode kedua,” kata Eko Moh Widodo.

Sedang Yun Arifatul Fatimah, PhD, Dekan Teknik yang menjadi ketua panitia kegiatan menjelaskan seminar tersebut ditujukan bagi pelaku UMKM dan industri di wilayah Magelang. Selain itu, juga bagi stakeholders, akademisi serta mahasiswa UM Magelang.

“Seminar yang tersebut diharapkan dapat meningkatkan persepsi masyarakat terhadap standar dan penilaian kesesuaian dalam memproduksi serta mengkonsumsi produk,” tambah Yun.

Saat menyampaikan keynote speech, I Nyoman Supriyatna menjelaskan UU No. 20 tahun 2014 tentang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian. Dalam standardisasi terdapat sertifikasi dan akreditasi untuk standar penilaian. UU No. 20 tahun 2014 mengatur tentang SNI yang ditetapkan BSN dan berlaku secara nasional di wilayah Indonesia.

Untuk kepentingan nasional, kata Nyoman, SNI dapat dirumuskan tidak selaras dengan standar internasional. “Masyarakat juga dapat memberikan masukan terhadap rancangan SNI yang dapat dijadikan pertimbangan teknis,” kata Nyoman.

Konny Sagala mengemukakan makalah bertema ‘Peran Universitas dalam Mendukung Daya Saing Produk Unggulan Daerah melalui Implementasi Standardisasi dan Penilaian Penyesuaian.’ Konny mengatakan perguruan tinggi mempunyai potensi maksimal untuk berkontribusi dalam dunia standardisasi karena merupakan jembatan utama antara generasi muda dengan dunia profesional.

Perguruan tinggi, kata Konny, juga merupakan sumber utama ilmu pengetahuan, sehingga muncullah MoU, Pengembangan Kurikulum dan Buku Teks/Materi Ajar, Mata Kuliah Standardisasi, workshop, magang dan kunjungan ke industri, kompetisi, ToT Dosen, serta jejaring dosen.

Sementara Ashari menceritakan tentang succes story-nya menjadi produsen mesin laundry. Melalui usahanya bernama Hari Mukti Teknik, Hari memproduksi mesin laundry dan rekayasa teknik mulai tahun 2008. Tahun 2010, ia mulai memproduksi dryer dengan merk Kanaba yang merupakan singkatan dari Karya Anak Bangsa yang banyak dipakai hotel maupun rumah sakit di seluruh Indonesia. “BSN sangat membantu saya dalam memberikan pengarahan pentingnya produk untuk ber-SNI, disamping juga menambah strategi pemasaran,” ujar Hari.

Setelah seminar, sebanyak 35 peserta yang merupakan top manajer di lingkungan UM Magelang mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) ISO 9001 : 2015 Manajemen Mutu serta Bimtek ISO 31000 : 2011 Manajemen Resiko dari BSN.

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!