BOYOLALI, MENARA62.COM – Dalam khutbah Idul Adha yang penuh makna, Wakil Direktur Pondok Pesantren Muhammadiyah (PonpesMU) Manafi’ul Ulum Sambi, Boyolali, ust. Suradi menyampaikan pesan penting tentang hakikat ibadah qurban. Bertempat di Lapangan Desa Canden dan lingkungan PonpesMU Manafi’ul Ulum, pelaksanaan Sholat Idul Adha yang diselenggarakan oleh Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Canden berlangsung khidmat dan dihadiri ratusan jamaah, Jumat (6/6/2025).
Dalam khutbahnya, dia mengingatkan bahwa ibadah qurban bukan sekadar penyembelihan hewan, melainkan bentuk taqarrub (pendekatan diri) kepada Allah. “Qurban itu ada yang diterima dan ada yang tidak,” tegasnya. Ibadah ini sudah ada sejak zaman Nabi Adam, dan dilandasi rasa syukur atas nikmat Allah yang begitu banyak.
“Jika setiap tahun kita berqurban, seharusnya kita semakin dekat kepada Allah. Tapi jika qurban kita tidak membuat kita semakin taat dan rendah hati, bisa jadi qurban itu tidak diterima,” ujarnya. Dia juga menekankan bahwa merasa lebih baik dari orang yang belum mampu berqurban justru bisa merusak nilai keikhlasan ibadah itu sendiri.
Sementara itu, Ketua PRM Canden, Drs. Waluyo, menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh jamaah atas partisipasi dan infak yang diberikan. “Semoga semua yang telah diberikan menjadi amal jariyah utama di bulan Dzulhijjah ini,” ungkapnya.
Kegiatan Idul Adha di PRM Desa Canden ini menjadi momen yang tidak hanya penuh semangat berbagi, tetapi juga pengingat untuk selalu memperbaiki niat dalam beribadah, khususnya dalam berqurban. (*)