27.4 C
Jakarta

Warga Sumedang Terpaksa Mengungsi Karena Gempa

Gempa bumi ini diperkirakan akibat aktivitas sesar aktif Cileunyi - Tanjungsari

Baca Juga:

SUMEDANG, MENARA62.COM  — Warga Sumedang Terpaksa Mengungsi Karena Gempa. Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin mengungkapkan, gempa yang terjadi di Kabupaten Sumedang di penghujung 2023 dan awal 2024, meusak 248 rumah dan memaksa 456 warga harus mengungsi.

Situs Antaranews.com melansir, usai meninjau dampak gempa Sumedang di RSUD Sumedang Senin 1/1/2024) Bey menyebutkan, ada 138 rumah rusak ringan, 110 rumah rusak berat. Selain itu, 456 warga terpaksa mengungsi, ada 11 orang luka ringan, dua orang di antaranya dirawat di RSUD Sumedang dan RS Santosa Bandung.

“Korban jiwa tidak ada,” kata Bey.

Sementara di RSUD Sumedang, gempa berkekuatan 4,8 magnitudo tersebut telah menyebabkan sebanyak 108 pasien harus dievakuasi. Mereka sempat dirawat di halaman depan RSUD Sumedang, dan 45 pasien di halaman belakang.

Bey mengatakan, semua pasien tetap ditangani secara intensif, karena keselamatan dan ketenangan mereka menjadi prioritas.

“Saat meninjau ke RSUD Sumedang, saya lihat penanganannya sudah baik yang utama adalah keselamatan dan ketenangan pasien, jadi dipindahkan dulu ke tempat yang aman, memang masih ada pasien di dalam tapi itu berada di bangunan yang aman,” kata Bey.

Lima kali

Bey mengatakan Gempa yang mengguncang Sumedang terjadi lima kali, yakni pada 31 Desember 2023 dan tanggal 1 Januari 2024 dini hari. Setelah gempa yang ketiga atau puncaknya dengan magnitudo 4,8 pada pukul 20.30 WIB, guncangan gempa berangsur mengecil yakni berada di kekuatan magnitudo 2.

Setelah meninjau kondisi di RSUD Sumedang, Bey kemudian meninjau kondisi permukimam warga yang terdampak gempa cukup parah, di Perum Babakan Hurip Kelurahan Kotakaler Kecamatan Sumedang Utara. Bey menyapa sejumlah warga yang sedang mengungsi di sejumlah tenda darurat.

Bey memastikan kondisi mereka aman dan terpenuhi segala kebutuhan logistiknya. Pada kesempatan itu, Bey kemudian menyerahkan bantuan secara simbolis berupa dana kebencanaan, makanan, dan obat-obatan kepada Penjabat Bupati Sumedang Herman Suryatman.

“Kami akan terus memantau dan berharap masyarakat mematuhi petunjuk petugas di lapangan,” kata Bey.

Badan Geologi

Berdasarkan hasil analisa Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM), kejadian gempa bumi ini diperkirakan akibat aktivitas sesar aktif Cileunyi – Tanjungsari yang disimpulkan berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi dan kedalaman dari data BMKG.

Menurut data Badan Geologi, Sesar Cileunyi – Tanjungsari merupakan sesar mendatar mengiri, sebarannya mulai dari selatan Desa Tanjungsari menerus ke timur laut hingga lembah Sungai Cipeles, dan nilai laju geser berkisar antara 0,19 – 0,48 mm/tahun.

Badan Geologi juga mencatat, wilayah Kabupaten Sumedang pernah mengalami kejadian gempa bumi merusak pada tahun 1972, sedangkan kejadian gempa bumi tahun 2010 menimbulkan kecemasan bagi penduduk di daerah Tanjungsari, Kabupaten Sumedang. Pada tahun 2022 juga tercatat kejadian gempa bumi dengan magnitudo (M2,7) pada kedalaman 16 km.

Dengan melihat hasil analisa dan catatan masa lalu, masyarakat diimbau tetap tenang. Warga diharapkan  mengikuti arahan serta informasi dari petugas BPBD setempat. Warga juga diminta tetap waspada dengan kejadian gempa bumi susulan. Selain itu, warga juga diminta jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab terkait gempa bumi.

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!