32.1 C
Jakarta

Dirjen Dikti Optimis Inovasi Program Bangkit 2021 Dorong Masyarakat Lebih Maju

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – Dirjen Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Nizam optimis bahwa hasil inovasi mahasiswa peserta Program Bangkit 2021 dari Google dapat mendorong masyarakat lebih maju.

“Saya tidak ragu Indonesia bisa semakin maju dengan adik-adik yang dahsyat ini, yang berpikir untuk kemajuan masyarakat,” kata Nizam pada konferensi pers secara daring Program Bangkit 2021, Kamis (15/7/2021).

Pada konferensi pers tersebut tiga proyek akhir Bangkit 2021 dipresentasikan oleh peserta program. Ketiga proyek tersebut adalah aplikasi BACARA (Bantu Bicara) yang menerjemahkan bahasa isyarat Indonesia secara langsung, aplikasi Buangin untuk mengatasi keterlambatan pengambilan sampah di tengah volume sampah rumah tangga yang meningkat saat pandemi, dan aplikasi Kaki Keenam untuk membantu pedagang kaki lima.

Menurut Nizam, aplikasi penerjemah bahasa isyarat Indonesia yang dipresentasikan oleh peserta patut mendapatkan apresiasi karena melalui aplikasi ini, mahasiswa ingin memecahkan kendala komunikasi dengan teman mendengar, teman tuli dan teman bisu.

“Bagaimana membuat bahasa isyarat lebih mudah dipahami dengan mereka yang tidak paham, begitu pula sebaliknya,” kata Nizam.

Sementara itu, Buangin diciptakan atas landasan volume sampah di sektor rumah tangga yang meningkat selama pandemi dan menyebabkan banyak sampah ditinggalkan di jalan. Sekitar 66,8 persen masyarakat masih menangani sampah dengan cara dibakar, hanya 1,2 persen yang peduli terhadap daur ulang sampah.

Aplikasi ini lanjut Nizam diharapkan bisa membantu mengatasi masalah sampah di kota, terutama pada masyarakat urban dari skala terkecil di rumah tangga, serta bisa membantu pemakai memilah sampah organik, anorganik dan beracun.

Aplikasi ini memiliki fitur tempat sampah pintar dengan sensor elektronik yang diletakkan di setiap gang rumah tangga. Tempat sampah pintar ini secara otomatis akan memperbarui status di aplikasi Buangin bila sudah penuh 70 persen, juga menunjukkan arah tempat sampah yang penuh agar bisa segera diangkut.

Menurut Nizam, dalam persoalan sampah, selain penjadwalan angkut sampah, nantinya perlu dipikirkan skema lebih besar agar sistem ini bisa membuat kota jadi lebih bersih, sehat dan hijau.

Kemudian aplikasi Kaki Keenam merupakan upaya digitalisasi pedagang keliling kaki lima dengan aplikasi Android dan gawai IOT. Kaki Keenam didasari oleh kesadaran bahwa tidak semua pedagang kecil mampu beralih ke metode digital untuk menjangkau orang-orang yang berada di rumah saja.

Dengan aplikasi tersebut, masyarakat bisa memanggil pedagang kaki lima ke rumah mereka untuk membawakan makanan yang diinginkan. Dengan membuat gawai IoT, pengembang ingin membantu pedagang yang tidak punya akses internet atau smartphone.

Seperti diketahui, sebanyak 2.250 mahasiswa dari 3000 yang terdaftar berhasil menyelesaikan Program Bangkit 2021. Mereka telah mengikuti pelatihan lebih dari 700 jam kursus yang berlangsung selama 6 bulan. Para mahasiswa tersebut berasal dari 250 universitas baik negeri maupun swasta.

Program ini dilaksanakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) bersama Google, Gojek, Tokopedia, Traveloka, Deeptech serta 15 mitra Universitas Bangkit.

Sebanyak 15 tim teratas akan menerima dolar AS 5.000 dari Google, dan jika lulus penilaian oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, dapat menerima 5.000 dolar AS tambahan untuk menyelesaikan proyeknya. Sedang bursa kerja virtual selama satu bulan untuk para lulusan ini akan dimulai pada 26 Juli. Para penyedia lapangan kerja yang tergabung dalam Konsorsium Perekrutan Bangkit termasuk Wings Group, Bank BTPN, Fazz Financial, Kalbe Farma, Tokopedia, Gojek, Ruangguru, dan masih banyak lagi, mereka akan memprioritaskan para lulusan baru ini dalam ratusan lowongan pekerjaan dan kesempatan magang.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!