TASIKMALAYA, MENARA62.COM – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno mengatakan program Santri Digitalpreneur akan terus digulirkan untuk menjadi penyemangat kebangkitan ekonomi Indonesia pasca pandemi Covid-19. Sandiaga mengatakan keberadaan 4,5 juta santri dan 28 ribu pondok pesanten di seluruh Indonesia akan membuka peluang usaha dan lapangan kerja baru melalui program ini.
“Kita akan terus roadshow (dengan program ini, red.), dimulai dari Kota Tasikmalaya. Kita akan siapkan talenta-talenta baru ekonomi digital, seperti konten kreator dan animasi. Juga ada penerbitan, sebagai salah satu subsektor ekonomi digital yang menjanjikan,” ujar Sandiaga Salahudin Uno dalam peluncuran Program Pelatihan Santri Digitalpreneur Indonesia 2022 di Pondok Pesantren Idrisiyyah, Kecamatan Cisayong, Kabupate Tasikmalaya, Jawa Barat, Sabtu (18/6).
Menurut Sandiaga Uno, para santri harus masuk dalam ekosistem ekonomi digital dengan mengedepankan produk-produk ekonomi kreatif.
“Santri harus kekinian dengan menampilkan konten-konten digital yang menarik. Dengan kemasan konten yang menarik, mungkin dari dua ribu penonton, nantinya akan ditonton oleh dua juta penonton,” imbuhnya.
Pemasaran hasil karya Santri Digitalpreneur ini, menurut Menparekraf, nantinya akan menjadi bagian dari Gerakan Bangga Buatan Produk Indonesia.
“Hasil karya Santri Digitalpreneur ini akan menjadi bagian dari 30 juta UMKM, dan akan kita fasilitasi dengan pembenahan baik dari kemasan maupun pembenahan promosinya,” lanjut Sandy.
Diketahui, pemerintah menganggarkan Rp400 hingga Rp600 Triliun belanjanya untuk pembelian produk-produk yang diciptakan para santri.
“Target dari program Santri Digitalpreneur ini akan menciptakan lapangan kerja baru sebanyak 1,7 juta hingga 2 juta lapangan kerja,” pungkas Sandiaga.