29.2 C
Jakarta

Peserta dan Penggembira Muktamar yang Datang ke Solo Harus Sudah Booster atau Vaksin Ketiga

Baca Juga:

SOLO, MENARA62.COM – Ketua Panitia Penerima Muktamar Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah ke- 48, Prof Dr Sofyan Anif MSi menyampaikan peserta dan penggembira harus sudah menjalani vaksinasi booster atau vaksin ketiga.

Hal itu disampaikan Prof Dr Sofyan Anif MSi dalam wawancara dengan awak media di Balai kota Surakarta, usai beraudensi dengan Wali kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka, Jumat, 26 Agustus 2022.

“Kita sudah sejak sekarang ini memberi informasi kepada semua peserta maupun penggembira sudah harus booster, vaksin tiga,” kata Prof Sofyan Anif.

Figur yang juga Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) tersebut juga menyampaikan pihaknya akan berkoordinasi dengan RS PKU Muhammadiyah se Indonesia untuk mendirikan rumah sakit darurat di Kota Solo.

“Selain di semua titik penjemputan di Solo, Jogja, Semarang, bandara itu ya, kita juga menyediakan layanan kesehatan. Peserta datang, kita cek kesehatannya dan memberi makan, kita briefing termasuk kegiatan-kegiatan yang akan dilalui selama muktamar baru kita antar ke penginapan,” terang Guru Besar Pendidikan UMS tersebut.

Sekretaris Panitia Penerima Muktamar Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah ke-48, Bambang Sukoco menambahkan, kebijakan harus sudah ikut booster atau vaksin ketiga bagi peserta dan penggembira itu mengacu Panitia Pusat dan PP Muhammadiyah.

“Kebijakan kita mengacu kepada kebijakan yang dikeluarkan Panitia Pusat dan juga arahan dari PP Muhammadiyah dan MCCC bahwa yang hadir ke Solo tetap harus memperhatikan protokol kesehatan dan harus sudah booster dan itu kemarin sudah ditetapkan, dan seperti apa yang disampaikan Pak Ketum, ‘datang sehat pulang sehat’ semoga nanti bisa berjalan lancar,” kata Bambang Sukoco,” ujar Bambang Sukoco, Selasa, 6 Agustus 2022.

Mengenai kaitan peserta muktamar yang didominasi peserta sepuh dengan kondisi kesehatan mereka, Bambang Sukoco menyampaikan, panitia sudah mengantisipasi hal tersebut di bagian Registrasi.

“Di registrasi itu ada petunjuk misalnya namanya si A, umur berapa, punya riwayat penyakit apa, sudah dipetakan, selain yang bersangkutan membawa obat sendiri-sendiri,” ujar Bambang Sukoco.

“Tentunya kami sudah mengarahkan, (peserta) yang datang ke Solo untuk berada dalam kondisi sehat. Tetapi kan mungkin ada juga riwayat penyakit, itu kemarin telah dipetakan di registrasi, Insha Allah akan memberi solusi untuk antisipasi kalau misalnya kesehatan peserta terganggu karena tadi ada riwayat-riwayat (penyakit),” tambah Bambang Sukoco.(*)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!