31.8 C
Jakarta

RUPS Luar Biasa PT JamSyar Angkat Hari Purnomo Jadi Dirut, Gantikan Gatot Suprabowo

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), PT Penjaminan Jamkrindo Syariah (JamSyar) yang digelar pada Jumat (21/7/2023)  di Gedung Jamkrindo, Kemayoran, Jakarta Pusat mengangkat dan menetapkan Hari Purnomo sebagai Direktur Utama JamSyar, menggantikan Gatot Suprabowo. Dalam RUPSLB tersebut, PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) yang merupakan pemegang saham pengendali JamSyar juga mengangkat Loesdarwanto sebagai Direktur Operasional menggantikan Achmad Sonhadji.

Selain posisi Dirut dan Direktur Operasional, RUPSLB juga memberhentikan Muhammad Syakir sebagai Komisaris, dan Wildan sebagai Komisaris Independen.

Dalam siaran persnya, RUPSLB juga mengukuhkan pemberhentian dengan hormat Alm. Prof. Dr. Hasanuddin AF, MA sebagai Ketua Dewan Pengawas Syariah. Dalam RUPS LB tersebut, Pemegang Saham juga mengangkat Hari Purnomo sebagai Direktur Utama, Loesdarwanto sebagai Direktur Operasional, Alie Basya Syamsudin sebagai Komisaris dan Edy Utomo sebagai Komisaris Independen.

Pergantian Pengurus di perseroan ini dilakukan sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan. Dengan adanya pergantian tersebut, maka susunan Dewan Komisaris, Direksi dan Dewan Pengawas Syariah JamSyar adalah sebagai berikut :

Dewan Komisaris

  • Komisaris Utama : Aribowo
  • Komisaris : Alie Basya Syamsudin
  • Komisaris Independen : Edy Utomo

Direksi

  • Direktur Utama : Hari Purnomo
  • Direktur Operasional : Loesdarwanto
  • Direktur Keuangan, SDM & Umum : Endang Sri Winarni

Dewan Pengawas Syariah

  • Anggota : Abdul Aziem

Perseroan mengapresiasi jasa dan dedikasi Gatot Suprabowo, Achmad Sonhadji, Muhammad Syakir dan Wildan selama menjabat sebagai Direktur dan Komisaris dalam membangun JamSyar. Perseroan juga menyambut baik kehadiran jajaran Direksi dan Komisaris baru.

Diharapkan dengan pengalaman dan wawasan Hari Purnomo dalam industry keuangan dapat membimbing dan menghantarkan perseroan kepada pencapaian-pencapaian lainnya di masa mendatang.

JamSyar adalah perusahaan penjaminan berbasis syariah yang didirikan pada tahun 2014. Di tahun 2023 atau tahun ke-9, di Semester I, Total Aset JamSyar adalah sebesar Rp2,45 triliun dan laba bersih sebesar Rp85,41 miliar. Dari sisi bisnis, pada periode tersebut JamSyar membukukan pendapatan Kafalah sebesar Rp228,72 miliar dan volume penjaminan sebesar Rp15,3 triliun.

Apabila dibandingkan dengan market size Penjaminan Syariah berdasarkan data IKNB Syariah OJK ter-up date (per Maret 2023), Total Aset, Laba, Imbal Jasa Kafalah Jamsyar dibandingkan dengan data yang sama seluruh industri penjaminan syariah di Indonesia, bertutut-turut adalah sebesar 46,49.%, 44,84% dan 44,97%.

Sebagai informasi, pelaku pasar penjaminan syariah di Indonesia adalah sebanyak 9 entitas, yang terdiri dari 2 full pledge dan 7 Unit Usaha Syariah Perusahaan Penjaminan. Dengan demikian dapat dikatakan JamSyar merupakan market leader di Perusahaan Penjaminan Syariah di Indonesia.

Kinerja tersebut diperoleh dari bisnis JamSyar yang terdiri dari berbagai produk, baik produk penjaminan untuk mendukung program pemerintah maupun penjaminan komersial. Pada penjaminan program, JamSyar memiliki produk Penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Penjaminan pembiayaan FLPP. Pada masa pandemi covid- 19, JamSyar juga mendukung program pemerintah dengan melakukan Penjaminan Kredit Modal Kerja dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang berakhir di tahun 2022. Adapun untuk penjaminan komersial, JamSyar memiliki produk Kontra Bank Garansi (KBG), Surety Bond, Customs Bond, Penjaminan Pembiayaan Umum, Penjaminan Pembiayaan Mikro, Penjaminan Pembiayaan Konstruksi dan Pengadaan Barang/Jasa, Penjaminan Supply Chain Financing (SCF), Penjaminan Distribusi Barang serta Penjaminan Pembiayaan Multiguna.

Dengan komposisi Dewan Komisaris dan Dewan Direksi yang baru, JamSyar akan terus meningkatkan komitmennya dalam menjamin pembiayaan dan transaksi lainnya untuk mendukung pertumbuhan bisnis di Indonesia. JamSyar bukan hanya menekankan pada profit semata namun juga mengedepankan penerapan manajemen risiko yang prudent, kepatuhan terhadap seluruh regulasi yang berlaku dan tata kelola perusahaan untuk mewujudkan pertumbuhan yang berkelanjutan.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!