29.4 C
Jakarta

XL Axiata Berhasil Raih Kinerja Solid pada Tahun 2024, Pendapatan Naik 6%, Laba Bersih Naik 45%

Baca Juga:

JAKARTA – PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) sukses menunjukkan kinerja yang solid sepanjang tahun 2024 dengan mencatatkan pertumbuhan positif.

Pendapatan perusahaan meningkat 6% dibandingkan tahun sebelumnya, mencapai Rp34,40 triliun. Peningkatan pendapatan ini mendorong pertumbuhan EBITDA yang tumbuh 13% YoY menjadi Rp17,88 triliun, dengan margin EBITDA yang mencapai 52%. Laba bersih pun mencatatkan lonjakan signifikan, naik 45% YoY menjadi Rp1,85 triliun.

Selain itu, hingga akhir 2024, XL Axiata berhasil meningkatkan Average Revenue Per User (ARPU) menjadi Rp 43 ribu. Kenaikan ARPU ini beriringan dengan pertumbuhan trafik data yang mencapai 10.547 petabyte, naik 9% YoY. Hal ini turut berkontribusi terhadap kenaikan kontribusi pendapatan dari layanan Data dan Digital yang kini mencapai 92% dari total pendapatan perusahaan. Peningkatan trafik juga didorong oleh jumlah pelanggan yang berkualitas, yang kini mencapai 58,8 juta.

Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini, menegaskan, “Kami berhasil melalui tahun 2024 yang penuh tantangan ekonomi secara nasional dan global dengan kinerja yang cukup solid, dengan pendapatan yang terus meningkat, serta EBITDA dan laba bersih yang tumbuh double digit. Peningkatan sarana digital, kualitas infrastruktur jaringan, serta adopsi teknologi yang relevan di semua lini bisnis telah menjadi kunci keberhasilan kami. Hal ini tidak hanya meningkatkan kualitas layanan, tetapi juga mendorong peningkatan trafik data yang signifikan.”

Dian menambahkan bahwa keberhasilan tersebut didorong oleh upaya perusahaan dalam meningkatkan efisiensi di berbagai lini bisnis, termasuk dengan mengoptimalkan pengeluaran untuk penjualan dan pemasaran yang berhasil ditekan hingga 15%. Biaya infrastruktur juga dapat diturunkan hingga 2%, berfokus pada peningkatan site profitability dan penerapan strategi jaringan yang lebih efisien. Dengan strategi tersebut, perusahaan mampu mengendalikan kenaikan OPEX, tetap lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan pendapatan.

Peningkatan penggunaan aplikasi digital juga berkontribusi terhadap pengurangan biaya pemasaran, dengan aplikasi MyXL dan AxisNet mencatatkan lebih dari 33,1 juta pengguna aktif bulanan pada akhir 2024. Pencapaian ini menjadi bukti komitmen XL Axiata dalam berinovasi dan memberikan pengalaman pelanggan berbasis digital melalui data analytics.

Dengan semakin banyaknya pengguna aplikasi MyXL dan AxisNet, XL Axiata dapat lebih memahami kebutuhan dan preferensi pelanggan, sehingga dapat memberikan penawaran yang lebih tepat waktu dan efektif.

XL Axiata juga mencatatkan kinerja keuangan yang sehat di akhir 2024, dengan utang kotor mencapai Rp12,5 triliun dan utang bersih Rp 11,1 triliun. Rasio gearing net debt to EBITDA berada di angka 2,5x, yang mencerminkan manajemen utang yang hati-hati. Perusahaan juga tidak memiliki utang berdenominasi valuta asing, memberikan stabilitas tambahan dalam pengelolaan keuangan. Free cash flow (FCF) perusahaan meningkat 20% menjadi Rp10,5 triliun, menunjukkan komitmen untuk menjaga likuiditas dan mendukung pertumbuhan berkelanjutan.

Fokus pada Layanan FMC dan Pengembangan Infrastruktur

Pada sektor Fixed Mobile Convergence (FMC), XL Axiata memperlihatkan kemajuan signifikan di tahun 2024, dengan peningkatan jumlah pelanggan layanan XL Satu dan akuisisi Link Net, yang menambah sekitar 750 ribu pelanggan residensial. Kini, XL Axiata memiliki lebih dari satu juta pelanggan layanan Fixed Broadband (FBB), menempatkan perusahaan sebagai pemain terbesar kedua di Indonesia di sektor FBB. Kolaborasi dengan Link Net juga menunjukkan kemajuan yang baik dalam memperluas cakupan layanan dan kualitas pengalaman pelanggan. Layanan FMC kini telah menjangkau 127 kota/kabupaten dengan lebih dari 6 juta rumah terlayani.

Selain itu, XL Axiata terus memperluas infrastruktur jaringan dengan menambah 5.740 unit BTS pada akhir 2024, sehingga total BTS mencapai 165.864 unit, dengan hampir 111 ribu di antaranya merupakan BTS 4G. Proses fiberisasi juga telah mencakup 63% dari total BTS yang ada. Inisiatif fiberisasi ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanan 4G dan mempersiapkan jaringan 5G untuk masa depan.

Merger dengan Smartfren: Langkah Strategis untuk Masa Depan

XL Axiata dan Smartfren juga telah mencapai kesepakatan merger yang akan menciptakan entitas baru, XLSmart. Merger ini diprediksi akan memperkuat sektor telekomunikasi Indonesia, dengan nilai gabungan mencapai lebih dari Rp104 triliun. XLSmart diharapkan dapat mendorong inovasi, meningkatkan kualitas layanan, dan memperluas konektivitas digital di Indonesia. Sinergi biaya yang diperkirakan sebesar USD 300-400 juta setelah proses integrasi diperkirakan akan menghasilkan efisiensi yang signifikan.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!