JAKARTA, MENARA62.COM – Dewan Pimpinan Pusat Angkatan Muda Satkar Ulama Indonesia (DPP AMSI) menilai Presiden ke-2 Republik Indonesia, H.M. Soeharto, layak dianugerahi gelar Pahlawan Nasional atas jasa dan dedikasinya dalam membangun bangsa, baik dari sisi pembangunan fisik maupun pembinaan karakter masyarakat Indonesia.
Sekretaris Jenderal DPP AMSI, Azrizal Nasri, menyatakan bahwa kiprah Soeharto tidak hanya tercermin dari keberhasilan pembangunan infrastruktur yang merata dari Sabang sampai Merauke, tetapi juga dari perhatiannya terhadap pembentukan peradaban dan pendidikan bangsa.
“Soeharto bukan hanya membangun jalan dan gedung, tetapi juga membangun peradaban manusia Indonesia. Di masa beliau lahir kebijakan pendidikan dasar sembilan tahun yang membuka kesempatan belajar lebih luas bagi anak-anak di seluruh pelosok negeri,” ujar Azrizal Nasri dalam keterangan persnya, Sabtu (8/11/2025).
Azrizal menambahkan, Soeharto juga memiliki peran besar dalam menjaga harmoni antara ulama dan umaro (pemimpin pemerintahan), yang menjadi fondasi penting bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Beliau adalah penjaga harmoni antara ulama dan umaro. Melalui Satkar Ulama Indonesia yang didirikannya pada tahun 1970-an, Soeharto berupaya memastikan pembangunan spiritual dan moral bangsa berjalan beriringan dengan pembangunan ekonomi dan politik,” jelasnya.
Satkar Ulama Indonesia yang digagas Soeharto di masa kepemimpinannya dalam Partai Golkar, menurut Azrizal, menjadi wadah penting bagi para ulama untuk berperan dalam arah kebijakan pembangunan nasional. Langkah tersebut menunjukkan kepedulian Soeharto terhadap keseimbangan antara nilai-nilai keagamaan dan kebijakan pemerintahan.
“Soeharto berhasil menjaga keseimbangan antara agama dan negara. Figur seperti ini layak dikenang dan dihormati sebagai Pahlawan Nasional,” tegas Azrizal.
DPP AMSI berharap pemerintah mempertimbangkan secara serius penganugerahan gelar Pahlawan Nasional kepada Presiden Soeharto sebagai bentuk penghargaan atas jasa-jasanya dalam menjaga keutuhan, pembangunan, dan moralitas bangsa Indonesia.
