33.4 C
Jakarta

Indonesia Tuan Rumah Konferensi Zakat Dunia 2017

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM—Indonesia menjadi tuan rumah Acara Konferensi Zakat Dunia atau World Zakat Forum (WZF) 2017 yang akan berlangsung di Jakarta, 15-16 Maret 2017. Konferensi tiga tahunan tersebut terselenggara atas kerjasama WZF dan BAZNAS.

WZF 2017 mengusung tema “Penguatan Peran Zakat Sebagai Instrumen Global Pengentasan Kemiskinan” yang menjadi tantangan besar umat. Tokoh zakat dari 20 negara akan hadir menjadi pembicara untuk menyajikan perspektif mereka terhadap zakat berkaitan dengan permasalahan sosial-ekonomi, terutama pengentasan kemiskinan.

Sekretaris Jendral WZF, Ahmad Juwaini mengatakan, dalam konferensi Maret nanti dapat dihasilkan rumusan strategis dan langkah-langkah aksi dalam mengupayakan optimalisasi zakat dalam mengatasi kemiskinan di berbagai negara muslim.

“Ini memerlukan keterlibatan berbagai pihak yang peduli urusan zakat di dunia untuk memberikan sumbangsih pemikiran dalam menghasilkan rumusan yang bernas,” katanya.

Selain pembahasan masalah tersebut, konferensi juga dalam rangka suksesi pemilihan Sekreataris Jenderal WZF yang baru. Masa Jabatan Sekretaris Jenderal WZF adalah tiga tahun. “Kami berharap akan dapat dipilih tokoh zakat yang memiliki concern untuk menggerakkan perzakatan di dunia dan memiliki mobilitas untuk melakukan interaksi dan perjalanan dalam rangka membangun kerjasama dan sinergi di antara pelaku zakat di dunia,” katanya.

Ketua BAZNAS, Prof Dr Bambang Sudibyo MBA, CA mengatakan zakat di Indonesia yang merupakan negara berpenduduk muslim terbesar di dunia telah dimanfaatkan sebagai salah satu instrumen resmi negara dalam upaya mengentaskan kemiskinan. BAZNAS sebagai koordinator pengelola zakat di Indonesia juga terus berupaya melahirkan program-program inovatif agar penyaluran zakat makin efektif dan tepat sasaran.
“Penyelenggaraan WZF 2017 di Indonesia ini sangat penting bagi pengelolaan zakat nasional, agar baik pemerintah maupun masyarakat akan makin yakin dengan manfaat dan peran besar zakat,” katanya.

Tahun ini penghimpunan zakat secara nasional yang dilakukan oleh seluruh organisasi pengelola zakat resmi di Indonesia ditargetkan mencapai Rp6 Triliun atau meningkat 20% dari tahun 2016. Jumlah tersebut diharapkan dapat mengentaskan 1% penduduk miskin di tanah air atau sekitar 280 ribu jiwa.

Konferensi ini akan mengundang orang-orang yang bekerja di sekitar urusan dan kegiatan zakat dari berbagai belahan dunia, termasuk dari negara non-muslim. Dengan mengundang pembicara dari daerah yang berbeda, Zakat Forum Dunia mengharapkan untuk dapat menyebarkan agenda dan pesan global ke seluruh wilayah di dunia.
Anggota Panitia Pengarah WZF 2017 yang juga Pemimpin Pusat Pungutan Zakat (PPZ) Malaysia, Amran Hazali mengatakan WZF merupakan satu wadah penyatuan yang bertujuan untuk menggabungkan para amil seluruh dunia untuk memikirkan bagaimana zakat dapat dikelola dengan sebaik mungkin demi kepentingan umat.
“PPZ-MAIWP (Majelis Agama Islam Wilayah Persekutuan) sentiasa bersedia memberikan komitmen untuk menyukseskan seluruh rencana aktivitas zakat di dunia, Inshaa Allah,” katanya.

BAZNAS

Baznas merupakan badan pengelola zakat yang dibentuk pemerintah melalui Keputusan Presiden (Kepres) No 8/2001. BAZNAS bertugas menghimpun dan menyalurkan Zakat Infak dan Sedekah pada tingkat nasional. Lahirnya UU No 23/2011 tentang Pengelolaan Zakat, mengukuhkan peran BAZNAS sebagai lembaga yang berwenang melakukan pengelolaan zakat nasional. BAZNAS sudah berdiri di 34 Provinsi dan 520 Kabupaten/ Kota.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!