MAKKAH, MENARA62.COM – Sebanyak 86 orang jemaah haji Indonesia hingga kini masih dirawat di enam rumah sakit di Makkah. Kondisi pasien tersebut belum bisa dikembalikan ke KKHI Makkah maupun kloternya.
Dari jumlah tersebut, 40 diantaranya bahkan masih menggunakan ventilator. Sedang 46 jemaah lainnya tidak lagi menggunakan bantuan ventilator tetapi kondisinya belum stabil.
Masih banyaknya jemaah haji yang dirawat di rumah sakit Arab Saudi kata dr. Novita Silvana Mua, Penanggung Jawab Visitasi KKHI Makkah membuat tim visitasi masih harus bekerja penuh waktu setiap harinya. Mereka memetakan jemaah mana yang kondisinya stabil dan bisa kembali dengan kloter.
“Bagi jemaah yang ternyata sudah tertinggal kloter, kami berkoodinasi dengan tim tanazul dan evakuasi,” kata dr Novita seperti dikutip dari laman sehatnegeriku, Kamis (5/9/2019).
Untuk mengantisipasi masih adanya jemaah yang dirawat hingga akhir masa kepulangan jemaah haji Indonesia dari Madinah, menurut Novita kemungkinan akan ada tim yang siaga di KKHI Makkah sampai dengan 16 September 2019. Tim ini akan bertanggung jawab untuk melakukan tugas visitasi, evakuasi dan tanazul jemaah haji Indonesia.
Atensi dan penanganan pasien oleh tim visitasi KKHI Makkah ke beberapa rumah sakit Arab Saudi mendapatkan sanjungan dari salah satu tenaga medis Arab Saudi.
Novita menuturkan bahwa Kepala ICU RS King Abdullah Makkah, dr. Taufeeq Alee, pernah menyampaikan terima kasih dan penghargaannya kepada tim visitasi KKHI Makkah yang sangat peduli dan bertanggung jawab terhadap jemaah haji Indonesia yang sedang dirawat di RS tersebut.
Sementara itu dr. Meity Adriana, Sp.JP, Penanggung Jawab Pelayanan Medis KKHI Makkah. mengungkapkan selain di rumah sakit Arab Saudi, hingga kini masih terdapat 15 orang jemaah haji Indonesia yang tengah dirawat KKHI Makkah.
“Rata-rata yang dirawat itu adalah pasien dengan pneumonia, kemudian pasien dengan bedah luka diabetik dan strok. Strok bukan akut tapi stabilisasi dulu persiapan mereka untuk penerbangan,” ujar dr. Meity Adriana,.
Masa operasional KKHI Makkah sendiri akan berakhir pada 6 September mendatang. Dalam beberapa hari ini jemaah haji yang masih dirawat inap di KKHI Makkah akan diberlakukan berbeda sesuai status kesehatan yang bersangkutan dan posisi kelompok terbangnya.
Apabila masih ada kloternya di Makkah, kata dr. Meity, maka tim kesehatan akan menyiapkan kondisi kesehatan jemaah untuk bisa segera bergabung dan mengikuti kloternya menuju Madinah. Jika sudah tertinggal kloternya maka akan dipersiapkan untuk dievakuasi ke Madinah atau dibantu untuk pengurusan tanazul akhir melalui Madinah, tentu setelah berkoordinasi dengan tim kesehatan Daker Madinah.