SOLO, MENARA62.COM – Usia mencapai 60 atau 70 tahun tidak akan banyak berarti jika tidak digunakan untuk memperbaiki diri mengabdi kepada Allah SWT.
Demikian disampaikan Drs. H. Muqorrobin pada pelatihan Tahsin Tilawah Guru Ismuba atau guru al Islam, Kemuhammadiyahan dan Bahasa Arab dibawah Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Surakarta. Kegiatan tersebut digelar secara rutin setiap Sabtu mulai pukul 07.00 pagi WIB hingga 09.00 di gedung Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Perguruan Muhammadiyah, berlokasi di Margoyudan.
“Tidaklah bergeser kedua kaki seorang hamba pada hari kiamat, sehingga ditanyakan tentang 4 perkara. Pertama, tentang umurnya dihabiskan untuk apa. Kedua, tentang ilmunya diamalkan atau tidak. Ketiga, Tentang hartanya, dari mana dia peroleh dan ke mana dia habiskan. Keempat, tentang tubuhnya, capek / lelahnya untuk apa,” terang Muqorrobin.
Karena itu anggota majelis dikdasmen itu menyarankan agar manusia tidak banyak waktu yang terbuang, sia-sia karena membicarakan dan melakukan hal-hal yang tidak sesuai syariat Islam.
“Yang mubah boleh dilakukan tetapi sayang kalau waktu hanya untuk yang mubah, mestinya mubah itu kita tingkatkan yang sunnah, sehingga waktu yang tersedia, diberikan Allah ini bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya,” ujar sekretaris MUI Kota Solo masa khidmah 2017-2022.
Lebih lanjut Muqorrobin menjelaskan bahkan tidak ada sedetik pun atau kurang dari itu yang kita pergunakan untuk yang sia-sia, lebih-lebih sesuatu yang bertentangan dengan ajaran agama Islam. Kehidupan dunia ini tak selamanya, semua akan cepat berlalu.
“Kita semua saat ini masih bisa beramal baik, kita tidak tahu batas usia kita, maka bagaimana menggunakan waktu sebaik-baiknya berbakti pada Allah, lewat tholabul ‘ilmi, amal saleh yang sifatnya individual, maupun amal saleh sosial, baik untuk kepentingan diri pribadi, maupun keluarga, ataupun untuk masyarakat luas,” tuturnya.
Sementara itu Sekretaris PTT Jatmiko, mengungkapkan pencapaian kehadiran dan keaktifan peserta tetap harus dibantu berbagai pihak terkait agar bisa berjalan secara maksimal dan optimal.
“Karena tanpa kerjasama tim yang solid, tidak akan berhasil sebuah program gerakan tahsin, Sabtu 07 September 2019 hadir 101 orang yang tersebar di kelompk KH. Mas Masyur, Ahmad Dahlan, Ki Bagus Hadi Kusumo, Faqih Utsman, Fachruddin, dan Azhar Basyir, ada tim 5, tim 14 serta tim 5 Pimpinan,” ungkapnya. (Jat).