JAKARTA, MENARA62.COM – Salah satu tokoh pendukung Presiden Jokowi, Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem) Surya Paloh, merangkul parpol oposisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Paloh datang ke markas DPP PKS di Jalan TB SImatupang, Jakarta Selatan, yang disambut langsung Presiden PKS Sohibul Imam, Rabu (30/10/2019).
Kedua partai menghargai pilihan politik masing-masing tetapi tetap berjuang bersama memperkuat demokrasi. Yang salah satunya bersepakat untuk memperkuat fungsi checks and balances di DPR.
“Partai NasDem menghormati sikap dan pilihan politik PKS untuk berjuang membangun bangsa dan negara di luar pemerintahan, PKS juga menghormati sikap dan pilihan politik NasDem yang berjuang di dalam pemerintahan,” kata Sekjen PKS Mustafa Kamal, saat membacakan butir-butir kesepahaman hasil pertemuan Surya Paloh-Sohibul Imam.
“Perbedaan sikap politik kedua partai tersebut tidak menjadi penghalang bagi NasDem dan PKS untuk berjuang bersama menjaga demokrasi agar tetap sehat dengan memperkuat fungsi ‘checks and balances’ di DPR. Demokrasi yang sehat itu penting untuk mengatasi tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia, baik di bidang politik, ekonomi, keagamaan, pendidikan, kesehatan, maupun budaya dan lainnya,” katanya.
Kesepakatan kedua antara PKS dan NasDem adalah soal kedaulatan NKRI. Mereka juga tidak akan memberi tempat untuk separatisme hingga radikalisme.
“Kami tidak memberikan tempat kepada tindakan separatisme, terorisme, radikalisme, intoleransi, dan lainnya yang bertentangan dengan empat konsensus dasar kehidupan berbangsa dan bernegara,” kata Mustafa.
Ketiga, PKS dan NasDem menyadari bangsa ini diperjuangkan oleh para pendiri bangsa dari kelompok nasionalis dan kelompok Islam. PKS dan NasDem ingin generasi penerus dari kedua pendiri bangsa itu melanjutkannya.
“Kami menyadari bahwa takdir sosiologis dan historis bangsa Indonesia adalah warisan kerja sama para pendiri bangsa antara kelompok nasionalis yang memuliakan nilai-nilai agama dengan kelompok Islam yang memegang teguh nilai-nilai kebangsaan,” katanya.
PKS dan NasDem sepakat kelompok nasionalis dan kelompok Islam untuk mewarisi semangat para pendiri bangsa. Selain saling menghormati, kelompok nasionalis dan kelompok Islam juga harus menempatkan kepentingan bangsa di atas segalanya.
“Oleh karena itu bagi generasi penerus dari dua komponen bangsa tersebut harus mampu menjaga warisan sejarah pendiri bangsa ini dengan saling menghormati, saling memahami dan saling bekerja sama dalam rangka menjaga kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan partai atau golongan,” ucap Mustafa.
Kedatangan Surya Paloh ke PKS didampingi oleh jajaran DPP NasDem seperti Sekjen Jhony Plate, Bendahara Umum Ahmad Ali, serta sederet Ketua DPP NasDem seperti Rachmad Gobel, Taufik Basari, Hasan Aminudin, Willy Aditya, Martin Manurung, Zulfan Lindan, Sugeng Suparwoto dan Taufiq Qulhadi, lalu Sekretaris Fraksi Partai NasDem DPR Saan Mostafa.
Sementara dari PKS, tampak Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Aljufri, Presiden PKS Sohibul Iman, Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid, Sekjen PKS Mustafa Kamal, serta pengurus DPP PKS.