28 C
Jakarta

Lazismu Jateng Salurkan Hewan Kurban ke Desa Kebon Agung Semarang

Baca Juga:

SEMARANG, MENARA62.COM – Hari Raya Iduladha menjadi sebuah momentum dakwah yang produktif bagi lembaga amil zakat seperti Lazismu. Terutama dakwah terkait kedermawanan sosial yang selalu di gaungkan. Apalagi dalam kondisi masyarakat yang sedang terhimpit ekonomi akibat pandemi Covid-19 yang belum berakhir seperti sekarang ini.  Dengan tema ketahanan pangan, kurban menjadi alternatif terbaik dalam membantu masyarakat yang berusaha bangkit dari himpitan ekonomi tersebut.

Lazismu Jawa Tengah setiap tahun mengirimkan hewan kurban ke daerah sasaran yang di fokuskan untuk daerah rawan ekonomi dan rawan aqidah. Tahun ini bertempat di kecamatan Sumowono kabupaten Semarang, tepatnya di dusun Jagoan RT 03/04 desa Kebon Agung. Sebuah dusun yang terletak di lereng gunung Ungaran dengan udara sejuk yang menyenangkan.

Populasi penduduk berjumlah 135 KK, mayoritas berprofesi sebagai petani, sebagian kecil adalah pedagang, pegawai dan buruh. Hasil pertanian terkenal dari daerah ini adalah sayur-sayuran dan buah-buahan. Keyakinan keagamaan mereka bermacam-macam, ada sebagian Hindu, Kristen dan mayoritas muslim abangan.

Dalam pembagian daging kurban ini, sejumlah 135 KK penduduk di dusun telah mendapatkan pembagian daging kurban pada hari Sabtu (1/8/20) kemarin. Sedangkan 60 bagian lainnya di tasharufkan oleh Bank Permata Syariah.

Sebagai tindak lanjut dilaksanakannya kurban di desa ini, diputuskan untuk membentuk Ranting Muhammadiyah baru yaitu PRM Kebonagung. Poniman, ketua takmir masjid Al-Azhar selanjutnya di daulat menjadi ketua PRM baru tersebut, yang selanjutnya akan mengkoordinir kegiatan dakwah Muhammadiyah di desa itu.

Poniman mengatakan ia merasa terbantu dan berterimakasih dengan adanya kurban dari Lazismu yang bekerjasama dengan bank Permata Syariah tersebut.

Direktur Teritori Lazismu Jateng, Alwi Mashuri yang menyertai acara tersebut, menyampaikan bahwa produktifitas dakwah bisa di capai dengan sebuah kretifitas. Seperti halnya kurban, dirinya melihat ada kebutuhan yang sangat besar di luar daerah perkotaan, dan tentu ini menjadi lahan dakwah bagi umat Islam. Dirinya mengajak umat Islam untuk menjadikan qurban sebagai media dakwah membangun masyarakat dan saling menguatkan sesama muslim, tidak terbatas pada lingkungan kecil saja.

Poniman menambahkan bahwa di desanya saat ini rawan pemurtadan. Dia menghitung di antara sekian banyak penduduk kampungnya, hanya 20 kk saja yang aktif di masjid. Oleh karenanya ia merasa sangat terbantu dengan kegiatan semacam ini. Menurutnya bantuan ini sangat berarti dan menjadi pendorong semangat dakwah di lingkungannya. (hasan P)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!