SLEMAN, MENARA62.COM – Keberhasilan pendidikan tidak sekedar ditandai dengan sertifikat lulus dengan nilai yang mentakjubkan tetapi aaa yang lebih esensi dari sekedar angka yakni, perubahan tingkah laku (change behavior). Perubahan perilaku tersebut menyangkut kepribadian siswa yang menjadi semakin baik, memiliki jiwa mandiri dan peduli terhadap berbagai hal terkait kelangsungan kehidupan.
Menyadari betapa pentingnya perilaku yang baik, perilaku peduli terhadap lingkungan agar alam ini mampu memfasilitasi kelangsungan hidup, Joko Sutikno, M.M Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Minggir, Sleman DI Yogyakarta, menggagas sekolah peduli lingkungan.
“Proses perubahan dimulai dari menyusun visi sekolah dengan mengakomodir pelestarian lingkungan, dan mengalokasikan anggaran untuk menunjang kegiatan pelestarian lingkungan secara konsisten,” kata Joko kepada Menara62.com, Ahad (4/4/2021).
Langkah berikutnya adalah menggalang dukungan dari seluruh stake holders agar dapat menjadi pilar keberhasilan program tersebut. Pihak eksternal seperti Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pendidikan dan berbagai Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang peduli terhadap lingkungan hidup tidak ketinggalan menjadi sasaran kerjasama. Keterlibatan orang tua dan masyarakat tidak kalah besar perannya dalam mensukseskan proses perubahan paradigma Pendidikan di SMP Negeri 1 Minggir.
Joko Sutikno juga mengajak tim pengembang sekolah untuk melakukan studi banding  ke sekolah-sekolah yang sudah berhasil mengelola lingkungan dengan baik, seperti SMP Negeri 3 Malang, SMP Negeri 1 Malang, SMP Negeri Pandak, Bantul.
Adiwiyata (Green School) merupakan salah satu program kementrian negara lingkungan hidup yang memiliki tujuan untuk mendorong terciptanya pengetahuan serta juga kesadaran warga sekolah dalam pelestarian lingkungan hidup. Berdasarkan pengertian dari Adiwiyata didalam Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 2 pada Tahun 2009 mengenai pedoman pelaksanaan program adiwiyata. Pengertian adiwiyata dipasal 1 merupakan sekolah yang baik dan ideal sebagai tempat memperoleh segala ilmu pengetahuan  dan berbagai norma serta juga etika yang dapat menjadi dasar manusia menuju terciptanya kesejahteraan hidup juga cita-cita pembangunan berkelanjutan.
Secara fisik perubahan sangat signifikan, di mana pada tahun 2015 kondisi sekolah masih tampak gersang, banyak tanaman tidak terurus, kantin tidak memenuhi standar kesehatan. Selain itbanyak tempat-tempat kumuh dan berbau tidak sedap, atap gedung lantai 2 rusak parah, jika hujan bocor dimana-mana. Kondisi toilet juga sangat memprihatinkan.
Pada tahun 2020 bak disulap perkembangan pengembangan lingkungan di SMP Negeri 1 Minggir sangat cepat. Lingkungan yang gersang berbau dan kumuh berubah menjadi sekolah yang hijau, sejuk dan nyaman bagai taman .
Sekarang SMP Negeri 1 Minggir memiliki ratusan pohon anggrek dari berbagai jenis, tanaman buah, sayur-mayur, taman anggur yang dilengkapi dengan 10 aquarium berukuran besar dengan berbagai ikan hias.
SMP Negeri 1 Minggir bak tempat wisata sebuah Lembaga Pendidikan di pinggiran Sleman yang terpencil tetapi mampu menampilkan aroma nyaman, sejuk  dan aroma prestasi.
“Signifikansi torehan kinerja ini berbalas manis, kepercayaan masyarakat yang meningkat,” lanjut Joko.
Dampak perubahan tersebut sangat terasa, pada tahun 2019 terpilih sebagai Sekolah Adiwiyata dan tahun 2021 akan mengikuti penilaian Sekolah Adiwiyata tingkat propinsi.
Kepercayaan masyarakat yang setiap tahun menunjukkan peningkatan  yang cukup tajam. Tahun 2016 peminat SMP Negeri 1 Minggir 230 diterima 224, tahun 2018 peminat mencapai 300, tahun 2019 mencapai 370 dan pada tahun 2020 mencapai 495 pendaftar. Peningkatan peminat dan banyaknya prestasi yang diraih menunjukkan bahwa SMP Negeri 1 Minggir dari sekolah biasa mampu bertransformasi  menjadi sekolah yang luar biasa.
Joko Sutikno sebagai penggagas sekolah Adiwiyata di SMP Negeri 1 Minggir dengan berbagai inovasinya telah berhasil menunjukan bahwa hasil tidak pernah menghianati proses, apa yang telah dilakukan benar-benar mampu menorehkan prestasi, peningkatan kepercayaan masyarakat dan mampu menurunkan berbagai pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh siswa.
