27.8 C
Jakarta

Ajang KJI dan KBGI Kembali Digelar, Ajak Mahasiswa Adu Kreativitas bidang Konstruksi

Baca Juga:

PONTIANAK, MENARA62.COM – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) kembali menggelar ajang Kompetisi Jembatan Indonesia (KJI) dan Kompetisi Bangunan Gedung Indonesia (KBGI) setelah tahun lalu absen akibat pandemi. Kedua kompetisi tersebut digelar di Politeknik Negeri Pontianak (Polnep) Kalimantan Barat, berlangsung tanggal 4 hingga 7 November 2021.

Ajang KJI dibagi menjadi dua kategori yaitu jembatan model pelengkung dan jembatan model rangka baja. Pada ajang KBGI juga dibagi menjadi dua kategori yaitu model bangunan gedung 8 lantai dari material baja canai dingin dan model bangunan gedung 8 lantai dari material kayu. Pada masing-masing kategori, sebanyak 8 tim bersaing untuk menjadi yang terbaik.

Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Puspresnas Asep Sukmayadi mengapresiasi Politeknik Negeri Pontianak yang dengan semangat menjadi tuan rumah KJI dan KBGI tahun ini. “Kami ucapkan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada Bapak Direktur Politeknik Negeri Pontianak atas kesediaannya untuk menjadi tuan rumah di tengah keterbatasan yang ada. Kami juga bangga dengan tim peserta semuanya, bahwa di tengah-tengah keterbatasan kita masih bisa hadir untuk mengaktualisasikan diri mengembangkan diri,” kata Asep Sukmayadi ketika membuka KJI dan KBGI 2021, Kamis (4/11/2021).

Tujuan KJI, menurut Asep, adalah mendorong dan menumbuhkembangkan kreativitas mahasiswa dalam bidang perancangan, pelaksanaan konstruksi, dan perawatan jembatan. Secara khusus KJI juga bertujuan untuk memperdalam pemahaman mahasiswa tentang proses perancangan/rekayasa jembatan sebagai bentuk aplikasi dari ilmu dasar dan teknologi jembatan, dalam rangka menghasilkan suatu rancangan jembatan yang kokoh, ringan, indah, dan inovatif.

KBGI bertujuan mendorong dan menumbuhkembangkan minat mahasiswa dalam bidang rancang bangun bangunan gedung dengan memperhatikan unsur kreativitas selain kehandalan terhadap bencana gempa bumi. Secara khusus KBGI juga bertujuan mendorong mahasiswa memahami rekayasa bangunan gedung melalui tindakan realistik, pengalaman menganalisis masalah secara langsung.

Selain itu juga mahasiswa dituntut mampu membuat model bangunan gedung yang diuji dari segi kekuatan, kekakuan, keekonomian (kehematan) material, keindahan/estetika dan kemudahan pengerjaannya, dan unsur kreativitas di dalam rancang bangun tersebut.

Kepada para peserta, Plt. Kepala Puspresnas berpesan agar memanfaatkan ajang KJI dan KBGI ini sebagai ajang meningkatkan kompetensi dan membangun kolaborasi. “Adik-adik harus  membangun kolaborasi, karena masa depan begitu cepat berubah, begitu kompleks. Masa depan tidak mudah diprediksi, kalau kita tidak berkolaborasi kita akan sulit. Jadi adik-adik sekalian mudah-mudahan bisa membangun kerja sama, pemahaman antar sebayanya dan mungkin bisa membangun start up di bidang technopreneurship,” pesan Asep.

Dalam kesempatan yang sama Direktur Polnep Muhammad Toasin Asha menyambut gembira atas kepercayaan Puspresnas menunjuk Polnep sebagai tuan rumah KJI dan KBGI. Direktur berharap kegiatan KJI dan KBGI berjalan lancar sesuai yang direncanakan dan menghasilkan manfaat besar bagi pendidikan tinggi khususnya bidang teknik sipil.

“Motto kami yang selalu menjiwai dalam berkarya yaitu tepat waktu, tepat ukuran, dan tepat aturan dan semoga motto ini dapat diimplementasikan dalam kompetisi KJI dan KBGI,” kata Muhammad Toasin Asha.

Perwakilan Dewan Juri, Tavio, mengatakan kompetisi-kompetisi yang diselenggarakan Kemendikbudristek dirasakan manfaatnya terutama oleh mahasiswa. “KJI dan KBGI ini merupakan kompetisi yang dinanti-nanti oleh mahasiswa teknik sipil, karena kompetisi bidang teknik sipil masih sedikit jumlahnya,” kata Tavio.

Ia berharap kompetisi untuk bidang teknik sipil diperbanyak jumlahnya untuk tahun-tahun mendatang.

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!