26.1 C
Jakarta

Akulaku Aplikasi Layanan Kredit Online Terfavorit di Indonesia

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – Akulaku menjadi aplikasi terfavorit untuk layanan kredit online di Indonesia. Perusahaan kredit online terbesar di Asia Tenggara, tersebut kini telah diunduh oleh lebih dari 15 juta penduduk Indonesia seluruh Jawa, Medan, Palembang dan Padang, dimana 10 juta diantaranya merupakan pengguna aktif.

Salah satu alasan mengapa orang memilih Akulaku adalah banyaknya program promo bagi pengguna. Seperti dikemukakan Erna, pemilik warung bakso dikawasan Bogor.

Ia mengaku sejak bergabung dengan Akulaku, warungnya nyaris tak pernah sepi. Pelanggan banyak yang mendonwload aplikasi Akulaku untuk bisa makan seharga Rp1000.

“Makan bakso seharga Rp1000 kan nggak masuk akal. Tetapi memang Akulaku bisa ngasih. Makanya warung bakso saya nggak pernah sepi,” kata Erna.

Demikian juga Dewi, seorang ibu rumah tangga yang sudah memanfaatkan Akulaku sejak tahun 2017. Menurutnya program promo dan cashback yang banyak digelar Akulaku membuat ia keranjingan untuk membeli kebutuhan rumah tangga di Akulaku.

“Saya berharap Akulaku memperbanyak program promonya, juga program cashback. Lumayan buat saya,” jelas Dewi.

Baca juga

Akulaku hadir di Indonesia sejak 2016. Meski tergolong baru, aplikasi kredit online tersebut disambut antusias oleh masyarakat yang ingin mendapatkan akses kredit dengan mudah dan cepat.

Karena itu wajar, perusahaan tersebut pada laporan keuangan akhir 2018 berhasil mencatat pertumbuhan hingga 300 persen lebih.

“Alhamdulillah, Akulaku terpilih menjadi layanan kredit online nomer satu pilihan masyarakat Indonesia. Hasil riset berjudul “Fintech Report 2018” yang dirilis oleh DailySocial.id melaporkan sebesar 49% responden memilih Akulaku sebagai aplikasi favorit mereka,” kata Anggie Setia Ariningsih – Director of Corporate Affairs and Public Relations Akulaku Indonesia, Rabu (30/1/2019).

Pencapaian ini pun sejalan dengan pertumbuhan perusahaan di tahun 2018 yang tumbuh lebih dari 300 persen dengan jumlah kredit yang disalurkan mencapai sekitar Rp 9,8 triliun.

Pertumbuhan yang fantastis di tahun 2018 membuktikan respon masyarakat yang sangat positif terhadap solusi layanan keuangan yang ditawarkan Akulaku.

“Di 2019 sendiri, kami menargetkan pertumbuhan penyaluran dana mencapai 300 (%) serta peningkatan pengguna hingga 2-3 kali dengan berbagai inovasi layanan baru di berbagai sektor yang secara bertahap akan kami luncurkan,” ujar Anggie.

Diakui Anggi, semua gebrakan dan pengembangan yang telah, sedang dan akan dilakukan ini adalah bentuk komitmen Akulaku dalam mendukung program pemerintah untuk mewujudkan inklusi keuangan dengan menyediakan layanan keuangan non-tunai kepada semakin banyak orang di Indonesia.

Untuk memberikan pelayanan keuangan yang aman, nyaman dan sehat bagi pelanggan dan perusahaan, 98% risk assessment di Akulaku dilakukan oleh machine learning dan berbagai risk module untuk melaksanakan risk analysis dan anti-fraud. Sistem ini bertujuan untuk mencegah dan meminimalisir kesalahan manual, internal fraud dan kesalahan lain yang kerap terjadi di perusahaan pembiayaan konvensional. 

Akulaku Kenalkan Asetku

Sebagai bentuk komitmennya dalam mendukung inklusi finansial, Akulaku juga memperkenalkan bagian dari perusahaannya yang bergerak di bidang Peer-to-Peer Lending (P2P), PT. Pintar Inovasi Digital (Asetku). Perusahaan yang telah mendapatkan tanda terdaftar dan diawasi langsung oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ini mempertemukan pemberi pinjaman (Lender) dengan peminjam (borrower) terpercaya.

Menurut Andrisyah Tauladan – Direktur Asetku, pengembalian dana pokok dan bunga kepada para pemberi pinjaman selalu mencapai 100 persen, menjadikan Non-Performing Loan (NPL) perusahaan masih 0,00 persen.

Baca Juga:

“Sejauh ini pengembalian dana pokok dan bunga kami kepada para pemberi pinjaman selalu 100 persen dengan rata-rata portfolio per bulan sekitar Rp 50 miliar hingga Rp100 miliar. Di tahun ini, kami menargetkan penyaluran pinjaman hingga Rp 500 miliar setiap bulan,” katanya.

Saat ini, lanjut Andrianyah, Asetku juga sedang mengembangkan kerjasama dengan berbagai pihak untuk meningkatkan kapasitas risk management dan kapasitas pendanaan. Bahkan dalam waktu dekat, juga berencana meluncurkan Asetku Syariah dan pinjaman dengan segmen lender dari korporasi/institusi.

Asetku melakukan diversifikasi pendanaan dengan menyebarkan dana pemberi pinjaman kepada peminjam untuk meminimalisasikan risiko pendanaan. Keuntungan untuk pendana adalah bunga tahunan mencapai 20-24 persen.

Sementara itu, Kuseryansyah – Ketua Harian Asosiasi Fintech Indonesia mengatakan potensi bisnis lembaga kredit di Indonesia sangat besar. Saat ini ada sekitar Rp1000 triliun kebutuhan kredit yang diajukan oleh sektor UMKM yang belum bisa dipenuhi oleh pemerintah melalui lembaga keuangan seperti perbankan dan perusahaan kredit yang sudah ada.

“Karena itu hadirnya Asetku dan Akulaku saya yakin akan mampu menjadi solusi bagi pelaku UMKM untuk mendapatkan dana pinjaman,” katanya.

Sebelum berhubungan dengan lembaga kredit atau lembaga keuangan online, Kuseyansyah meminta agar masyarakat berhati-hati. Sebab saat ini banyak lembaga keuangan atau perusahaan kredit online yang abal-abal.

“Cek di OJK apakah kredibel atau tidak, tercatat atau tidak. Jika tidak tercatat di OJK maka jangan lakukan kontak bisnis dengan lembaga keuangan tersebut,” tutupnya.

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!