BOGOR, MENARA62.COM – Ditsamapta Korsbhara Baharkam Polri menggelar kegiatan Pelatihan Peningkatan Kemampuan Tindakan Pertama di Tempat Kejadian Perkara (TPTKP) Fungsi Samapta Tahun 2024 bagi 50 anggota Samapta Kewilayahan dan Detasemen Perintis Ditsamapta Korsabhara Baharkam Polri. Pelatihan yang berlangsung di Satlat Brimob Cikeas, Bogor selama lima hari berturut-turut yakni tanggal 9-13 September 2024 tersebut menghadirkan narasumber praktisi sekaligus akademisi dari Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (UHAMKA), Dr. Nurlina Rahman, S.Pd, M.Si.
Kegiatan pelatihan dihadiri langsung oleh Direktur Samapta Korsabhara Baharkam Polri, Brigjen.Pol.Drs. Mashudi dan Kasi TPTKP Samapta Korsabhara Baharkam Polri yang sekaligus ketua penyelenggara pelatihan, Kompol. Budi Triyono, ST.
Dalam paparannya berjudul Komunikasi Efektif dalam TPTKP, Nurlina yang juga Wakil Ketua Afiliasi Pengajar, Peneliti, Budaya, Bahasa, Sastra, Komunikasi, Seni dan Desain (APEBSKID) Komisariat DKI Jakarta periode 2024-2028 mengatakan bahwa Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian RI Pasal 13 bahwa Polri mengemban tugas pokok memelihara Kamtibmas, menegakkan hukum, memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan masyarakat. Tugas-tugas tersebut juga harus dilakukan oleh satuan anggota Samapta Kewilayahan dan Detasemen Perintis Ditsamapta Korsabhara Baharkam Polri sebagai unsur pembantu pimpinan dan pelaksana.
“Dalam menjalankan tugas-tugas tersebut, anggota Samapta Kewilayahan dan Detasemen Perintis Ditsamapta Korsabhara Baharkam Polri harus menguasai teknik berkomunikasi yang efektif,” ujar Nurlina.
Mengapa komunikasi efektif? Menurut Nurlina, komunikasi efektif itu akan menghasilkan perubahan sikap (attitude change) pada orang yang terlibat dalam komunikasi. Jadi dalam komunikasi efektif terjadi saling bertukar informasi, ide, kepercayaan, perasaan, dan sikap antara, dua orang atau lebih, kelompok, organisasi yang hasilnya sesuai harapan.
Nurlina menyebut ada 4 pendekatan yang bisa dilakukan anggota Polri untuk menghasilkan komunikasi yang efektif. Ke-4 pendekatan tersebut adalah persuasif, informatif, humanis, simpatik dan harmonis.
Persuasif dijabarkan sebagai cara memengaruhi manusia dalam berkomunikasi. Lalu informatif artinya bahwa komunikasi yang dilakukan harus mampu memberikan pengetahuan dan pemahaman.
“Sedang melalui komunikasi yang humanis kita mendambakan dan memperjuangkan pergaulan hidup yang lebih baik,” lanjut Nurlina.
Kemudian dalam komunikasi yang simpatik dan harmonis, jelas Nurlina merupakan komunikasi dimana pelaku komunikasi memposisikan diri sebagai pendengar aktif yang baik dan ikut merasakan apa yang dirasakan oleh sesama pelaku komunikasi. Dengan cara seperti ini maka akan tercipta saling berhubungan dan tidak ada perbedaan antar pelaku komunikasi.
Lebih lanjut Nurlina mengatakan bahwa pendekatan strategi komunikasi efektif dalam tingkatan komunikasi dapat dilakukan dengan beberapa sikap seperti selalu menghargai pendapat, memberikan feedback, berbicara langsung, sinkron/kesesuaian, bersikap bersahabat/terbuka, selalu dalam posisi siap, mau mendengarkan, menyampaikan pesan dengan jelas, memperhatikan bahasa tubuh dan open mind.
Tips komunikator yang baik
Dalam kesempatan tersebut, Nurlina juga memberikan beberapa tips menjadi komunikator yang baik yang harus dikuasai seorang anggota Polri. Diantaranya adalah memberi informasi yang jelas, memiliki minat berkomunikasi dengan orang lain (warga), mengenali kepercayaan dan nilai budaya masyarakat, memahami bahasa verbal dan nonverbal masyarakat dan nilai-nilai yang melekat pada bahasa tersebut, serta memiliki empati terhadap orang lain.
“Selain itu, cobalah melihat sesuatu dari perspektif mereka, tundalah penilaian atas perilaku komunikasi orang lain, hindari stereotip atas orang lain, milikilah persepsi yang akurat dengan mendengarkan lawan bicara secara hati-hati, mintalah umpan balik dari orang lain/mengajukan pertanyaan dan terakhir adalah hindari memotong pembicaraan,” tegas Nurlina.
Usai pemaparan materi Dr Nurlina, Ketua penyelenggara Kompol. Budi Triyono, ST mengakui bahwa materi yang disampaikan terkait komunikasi efektif sangat bagus. “Ini terlihat jelas konsep tentang bagaimana melaksanakan komunikasi efektif antara Polri dan masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, Bripta Mulyandri, salah seorang peserta pelatihan mengungkapkan kegembiraannya dapat mengikuti sesi pelatihan peningkatan kemampuan TiPTKP Fungsi Samapta. “Pembelajaran hari ini sangat menarik, pembicaranya sangat gampang untuk berbaur dengan peserta. Dan yang terpenting, bahasa dan pilihan katanya sangat membantu kita memahami isi materi,” ujarnya.
Senada juga disampaikan Bripta Cecil Panda Pentaniunggulan. Ia mengakui materi yang disampaikan narasumber sangat bermanfaat. “Apalagi cara menyampaikannya asik, seru, dan pembawanya gampang mencairkan suasana,” katanya.
Peserta pelatihan lainnya, Isun Imarbun bahkan tak segan memuji pembawa materi yang dinilainya sangat have fun sehingga peserta sangat menikmatinya. “Materi-materi yang disampaikan juga sangat lugas simple dan padat namun maknanya sangat dapat,” terangnya.