AMBON, MENARA62.COM-Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan, pasca tanwir Muhammadiyah akan proaktif untuk mengartikulasikan posisi dan peran Islam di Indonesia.
“Umat Islam besar dan tidak pernah keluar dari kebhinekaan, umat Islam itu toleran, jangan pernah ada kesan dianggap tidak toleran. Kalau ada masalah, itu karena ada ketidakadilan sosial dan posisi yang perlu diartikulasikan dan agregasikan,” ujar Haedar saat memberikan catatan tanwir atas berbagai masukan dalam tanwir Muhammadiyah di Ambon, Minggu (26/2/2017).
Perjuangan ini panjang, menurut Haedar, Muhammadiyah perlu membangun aliansi strategis dengan berbagai pihak, karena tidak mungkin Muhammadiyah bekerja sendiri. Diantaranya dengan partai Islam dan partai yang berafiliasi dengan Islam untuk mewujudkan agenda bersama dalam gerak aliansi strategis.
“Membangun aliansi strategis, bersama kekuatan ormas. Jujur kita berterima kasih pada harapan pada muhammadiyah untuk memainkan peran. Tetapi kita tidak bisa sendirian,” tegasnya.
Haedar mengharapkan, politisi Islam di parpolnya masing-masing bertanggungjawab di partainya masing-masing untuk membangun agenda keislaman.
“Kalau kekuatan kolektif, saya yakin bisa. Saya percaya tokoh Islam juga punya kepedulian yang sama. Karena itu, kita akan lebih banyak berkomunikasi, dengan semangat yang masuk kehati dan semangat kolektif, insya Allah kita bisa membangun kekuatan kolektif keislaman,” ujarnya.
“Lebih dari itu, kita tetap harus memupuk jiwa para wakil ummat agar tetap memelihara jalan lurus, sikap tulus, juga tidak kalah pentingnnya adalah keteladanan. Kata sejalan dengan perbuatan,” ujarnya.