29.8 C
Jakarta

Hari berMuhammadiyah di PCM Laweyan

Baca Juga:

SURAKARTA, MENARA62.COM–Pimpinan Cabang Muhammadiyah Laweyan Kota Surakarta kembali mengadakan pengajian hari berMuhammadiyah pada hari Ahad, (19/3/2017) bertempatselain dengan 20 Jumadil Akhir 1438 H.

Pengajian diisi oleh Dr Sudarno Shobron MA anggota MPK PP Muhammadiyah. Kegiatan ini diselenggarakan di komplek Perguruan Muhammadiyah Laweyan, tepatnya SMK (Farmasi) Muhammadiyah 4 Surakarta.

Acara diawali dengan pembacaan ayat-ayat suci Al Qur’an oleh IPMawati Isnaeni Rachmatul Ummah dengan surat Al Muzzamil. Dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Sang Surya, Mars Muhammadiyah dan Mars ‘Aisyiyah yang diiringi oleh paduan suara SMK Muhammadiyah 4.

Dalam sambutannya, Sofyan Muchtar, ketua PCM Laweyan menjelaskan, pengajian ini dilaksanakan tiap minggu ke 3 bulan ganjil. Biasanya bertempat di kompleks Panti Asuhan keluarga Yatim Muhammadiyah (PAKYM), tetapi kali ini dilakukan ditempat selain PAKYM.

Selain pengajian, juga ada pemeriksaan gratis dari LazisMu Solo. Sofyan mengatakan, cabang mempunyai rencana pengadaan sound system hasil infaq pengajian hari berMuhammadiyah. Cabang juga akan melaunching Baitul Tamwil Muhammadiyah di bawah majelis ekonomi PCM Laweyan.

Setelah sambutan dari PCM, dilanjutkan informasi dari LazisMu Solo yang disampaikanSutia oleh M Isnan selaku humas lazisMu. LazisMu Solo akan meluncurkan voucher untuk membiayai program LazisMu.

Terakhir, tausyiah oleh Dr Sudarno Shobron MA. Sudarno mengatakan, hari berMuhammadiyah tidak hanya terjadi di Laweyan, tetapi juga di berbagai tempat. Ini menunjukkan semangat berMuhammadiyah warga persyarikatan sangat tinggi.
Kemudian dijelaskan lagi, banyak ideologi lain bersliweran di Muhammadiyah. Tetapi Muhammadiyah mempunyai ketegasan, ideologi lain jangan berimpit dengan Muhammadiyah.

Pesan KH Ahmad Dahlan, jangan menduakan Muhammadiyah.
Keikhlasan dalam bermuhammadiyah seperti dicontohkan KH Dahlan saat melelang perabot rumah tangganya untuk membiayai gaji guru madrasah.
Muhammadiyah organisasi tertua yang masih eksis karena ada keikhlasan, kebersamaan. Tidak ada rebutan menjadi ketua, jadi ketua tidak digaji. Kepemimpinan bersifat kolektif kolegial. Kemudian karena kecerdasan. Muhammadiyah mengajak warganya untuk cerdas. Kalau ingin sukses harus mempunyai ilmu. Beramal harus ada dasarnya. Dalam Islam ada tingkatan. pertama Taqlid. Kedua Ittiba’. Kalau Muhammadiyah itu Ittiba’ pada Rasul.
Acara hari berMuhammadiyah diakhiri dengan pemeriksaan gratis oleh lazisMu Solo di Musholla Ar Rahman.

 

 

 

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!