31.3 C
Jakarta

Ibu Negara: PHI Momentum Tepat Bangkitkan Semangat Perempuan untuk Makin Berdaya

Baca Juga:

YOGYAKARTA, MENARA62.COM – Hari Ibu yang diperingati setiap tanggal 22 Desember merupakan tonggak penting pergerakan perempuan Indonesia untuk berkontribusi memajukan bangsa dan negara. Momentum istimewa tersebut harus mampu membangkitkan semangat kaum perempuan untuk lebih berani berbicara dan menunjukkan potensi yang semakin berdaya, membangun kehidupan yang sejahtera serta semakin inovatif berkontribusi bagi kemajuan bangsa.

Hal tersebut disampaikan Ibu Negara Iriani Jowo Widodo dalam video sambutan pada puncak Peringatan Hari Ibu (PHI) ke-93 yang berlangsung di Yogyakarta, Rabu (22/12/2021).

“Peringatan Hari Ibu bukan sekadar mengucapkan selamat atas jasa para ibu, tetapi sekaligus menjadi saat yang tepat untuk memberikan perhatian dan pengakuan atas eksistensi perempuan, atas peran penting kaum ibu dalam berbagai sektor pembangunan,” tutur Iriana.

Ia mengakui selama pandemi kaum ibu telah membuktikan ketangguhan dan daya juangnya utk bertahan dari berbagai kesulitan, melindungi anak, keluarga dan orang  di sekirarnya agar tetap sehat, tenang dan produktif. Situasi ini semakin menguatkan keyakinan bahwa  perempuan adalah pilar sekaligus penggerak penting pembangunan bangsa.

“Saya mengajak perempuan Indonesia untuk tidak berhenti memajukan Indonesia. Perempuan harus menjadi berdaya, terdepan dalam pembentukan karakter bangsa, menyiapkan generasi masa depan yang tangguh,” lanjutnya.

Di tempat yang sama, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Menteri PPPA), Bintang Puspayoga dalam sambutannya mengatakan Peringatan Hari Ibu (PHI) ke-93 adalah sebuah momentum peringatan atas keterlibatan dan peran nyata kaum perempuan Indonesia sejak jaman perjuangan hingga kini.

“Peringatan Hari Ibu (PHI) ke-93 sesungguhnya merupakan suatu bentuk apresiasi bagi semua perempuan Indonesia, atas peran, dedikasi, serta kontribusinya bagi keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara. Itu sebabnya, esensi PHI tidaklah sekedar mengucapkan terima kasih atas jasa ibu yang memang begitu istimewa bagi seluruh masyarakat Indonesia, tetapi lebih dari itu, PHI bertujuan mendorong semua pemangku kepentingan dan masyarakat luas untuk memberikan perhatian dan pengakuan pentingnya eksistensi perempuan dalam berbagai sektor pembangunan,” ujar Menteri Bintang.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga memberikan sambutan pada PHI 93

Menurut Menteri Bintang, PHI juga mempertegas kembali bahwa perempuan memiliki peran besar mengawal bangsa Indonesia. “Maka jika kita menginginkan Indonesia bisa maju, perempuan tidak boleh lagi ditinggalkan,” tegas Menteri Bintang.

Peringatan Hari Ibu (PHI) ke-93 Tahun 2021 mengangkat tema  “Perempuan Berdaya, Indonesia Maju”. Tema ini kembali diangkat dengan harapan dapat menjadi pengingat bagi seluruh pihak bahwa perempuan yang jumlahnya hampir setengah dari populasi Indonesia merupakan kekuatan sumber daya manusia Indonesia dan merupakan urusan setiap orang karena manfaatnya juga akan dirasakan secara nasional, bahkan global.

Sementara itu, Ketua Umum Kowani Dr Ir Giwo Rubianto Wiyogo, M.Pd mengatakan bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak melupakan sejarahnya. Lahirnya Hari Ibu 93 tahun yang lalu, beberapa saat setelah dikumandangkannya Sumpah Pemuda oleh para pemuda Indonesia dari seluruh penjuru negeri.

“Jauh sebelum  bangsa kita merdeka di tahun 1928, Perempuan Indonesia dari berbagai organisasi berjuang dari bantalan rel kereta api menuju Yogyakarta untuk membentuk federasi agar bersama-sama melawan penjajah,” jelas Giwo.

Kongres Perempuan pertama pada tanggal 22 Desember 1928 di Yogyakarta kemudian menjadi tonggak sejarah lahirnya Hari Ibu yang disahkan oleh Negara sebagai pengakuan atas perjuangan kaum perempuan. Pada tanggal tersebut sebanyak 30 organisasi perempuan dan sekitar 1000 peserta berkumpul untuk menyatukan agenda perjuangan perempuan sebagai agenda perjuangan Bangsa Indonesia.

“Kongres Perempuan Pertama menandai babak baru bangkitnya gerakan perempuan Indonesia untuk berorganisasi secara demokratis, tanpa membedakan agama, etnis, dan kelas sosial,” kata Giwo.

Sembilan puluh tiga tahun kemudian Peringatan Hari Ibu kembali di gelar di gedung Mandala Bakti Wanitatama Yogyakarta milik Yayasan Hari Ibu yang didirikan oleh Kowani. Peringatan Hari ibu yang dihadiri oleh Menteri Pemberdayaan PPA, Pejabat Negara, Organisasi-organisasi Perempuan, sekaligus akan menjadi ajang Kick-Off Ceremonial untuk Engagement Group Women20 (W20) dan G20 Empower dalam G20 Indonesia Presidency 2022.

Giwo menyebut, dalam perjalanannya Kowani terus tumbuh berkembang menjadi federasi organisasi perempuan satu-satunya di Indonesia. Hingga kini, tercatat 97 organisasi perempuan telah bergabung di bawah Kowani dengan anggota sekitar 87 juta.

“Insya Allah, Kowani akan segera bertambah anggotanya menjadi 100 organisasi perempuan yang ada di Indonesia,” jelas Giwo.

Menuju Indonesia Presidensi 2022

Diakui Giwo, PHI tahun ini menjadi momentum bersejarah bagi Kowani dan juga para perempuan Indonesia, bersamaan dengan ditunjukkan Indonesia sebagai tuan rumah G20 yang memiliki tema besar “Recover Together, Recover Stronger”. W20 dan G20 Empower memiliki fokus terhadap isu-isu perempuan, mengangkat tema “Recover Together, Equally”.

Ketua Umum Kowani Dr Ir Giwo Rubianto Wiyogo M.Pd berfoto bersama jajaran pimpinan Kowani dan Ketua yayasan Kowani pada Peringatan Hari Ibu ke-93 di Yogyakarta (ist)

Untuk menindaklanjuti wujud dari peranan Indonesia sebagai tuan rumah G20 2022 serta komitmen dari W20 Indonesia agar kesetaraan gender di seluruh dunia terealisasikan dalam Deklarasi Pemimpin G20 W20 Indonesia, Kowani ditunjuk sebagai Chair bersama XL Axiata sebagai co-chair W20 G20 Presidensi Indonesia, dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) sebagai instansi penjuru.

“W20 Indonesia akan memberikan rekomendasi kebijakan dari perspektif gender kepada forum pemimpin G20 untuk memastikan bahwa gender di arus utamakan dalam diskusi G20 dan diterjemahkan ke dalam deklarasi para pemimpin G20 sebagai kebijakan dan komitmen untuk mempromosikan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan dalam sektor ekonomi,” tegas Giwo.

W20 berkomitmen penuh menyukseskan ajang G20 melalui rangkaian kegiatan W20 yang dilaksanakan di Batu, Likupang, Banjarmasin dan Manokwari, serta Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT W20 yang akan digelar pada 27-29 Juli 2022.

Terdapat empat fokus prioritas yang dibawa oleh W20. Diantaranya adalah mempromosikan kesetaraan, keamanan, dan kesejahteraan dengan menghapus diskriminasi yang mengganggu partisipasi perempuan dalam perekonomian; mencapai inklusi ekonomi dengan mendukung UMKM yang dimiliki dan dikelola oleh perempuan; mengatasi kerentanan untuk meningkatkan ketahanan, dengan fokus pada perempuan penyandang disabilitas dan perempuan pedesaan; dan respon isu kesehatan yang berkeadilan gender.

“Semangat Hari Ibu inilah yang harus terus kita jaga agar terus turut membangun bangsa dan menguatkan sesama ibu di seluruh Indonesia,” tutup Giwo Rubianto.

Peringatan Hari Ibu ke-93 yang digelar secara hybrid juga menampilkan ucapan dan harapan terkait Hari Ibu dari sejumlah tokoh perempuan dan menteri Kabinet Indonesia Bersatu antara lain Ketua DPR RI Puan Maharani, Menkeu Sri Mulyani, Meneku Retno Marsudi, Menteri KLHK Siti Nurbaya, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah dan lainnya.

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!