JAKARTA, MENARA62.COM–Persiapan penyelenggaraan Asian Games ke-18 tahun 2018 di mana Indonesia menjadi tuan rumahnya terus diintensifkan. Apalagi pada tahun yang sama, Indonesia juga akan menjadi tuan rumah dalam penyelenggaraan Pertemuan Tahunan IMF-World Bank. Maka itu, dalam rapat terbatas siang ini, Presiden Joko Widodo menginstruksikan jajarannya agar dua perhelatan berskala internasional itu dapat dipersiapkan dengan baik.
Demikian siaran pers yang diterima Menara62.com dari Kepala Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden Bey Machmudin di Jakarta, Kamis (2/3/2017).
“Di Asian Games, kita akan mengelola kurang lebih yang akan hadir 33 ribu atlet. Ini bukan jumlah yang sedikit. Kemudian di IMF-World Bank Annual Meeting itu yang hadir juga kurang lebih 15 ribu peserta,” ujar Presiden di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (2/2/2017).
Untuk menyukseskan perhelatan tersebut, Kepala Negara meminta jajaran terkait untuk mengontrol persiapan tersebut setidaknya setiap satu bulan. Hal itu untuk memastikan segala hambatan dapat diketahui lebih cepat untuk kemudian dicarikan solusinya.
“Saya kira ini kalau kita tidak persiapkan dengan rinci dan tidak kita kontrol setiap satu bulan, saya takut waktu yang mepet ini akan kejar-kejaran dalam menyelesaikan hal-hal yang berkaitan dengan itu,” ucapnya.
Dua keputusan diambil oleh Presiden Joko Widodo dalam kaitannya dengan hal tersebut. Yang pertama ialah mengenai keketuaan di dua perhelatan internasional itu.
“Yang pertama, kemarin sudah saya putuskan bahwa Asian Games ke-18 ini akan diketuai langsung oleh Pak Wapres (Jusuf Kalla). Kemudian yang untuk annual meeting, kemarin sudah saya putuskan dipegang oleh Pak Luhut,” Jokowi menerangkan.
Keputusan kedua ialah mengenai rapat evaluasi yang akan diadakan setiap sebulan sekali untuk memastikan persiapan dapat terlaksana dengan baik. Selain itu, mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga meminta jajarannya untuk benar-benar memanfaatkan momentum ini. Menurutnya, inilah saat yang tepat bagi Indonesia untuk membangun citra yang baik di mata dunia internasional.
“Dua perhelatan besar ini betul-betul harus kita manfaatkan sebesar-besarnya untuk kepentingan bangsa dan negara. Baik dalam membangun sebuah persepsi dan brand negara. Ini juga sekaligus momentum untuk menunjukkan kemampuan kita dalam penyelenggaraan kelas dunia,” demikian Presiden mengakhiri pengantarnya.