27.8 C
Jakarta

Marsya Gusman Dinobatkan Sebagai Miss Internet Indonesia 2017

Baca Juga:

NUSA DUA, MENARA62.COM– Marsya Gusman, 23, peserta dari Jakarta berhasil menyabet juara pertama dalam ajang pemilihan Miss Internet Indonesia 2017. Kegiatan yang digelar Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pada hari Minggu (30/04/2017) dinihari tersebut juga menobatkan Hasthi N.M. yang merupakan finalis dari DI Yogyakarta dan Dinda Saraswati, finalis dari Jawa Tengah sebagai juara dua dan tiga.

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (APTIKA) dari Kementrian Komunikasi dan Informasi (KOMINFO) Semuel “Sammy” Abrijani Pangerapan mengatakan Miss Internet Indonesia 2017 merupakan duta pertama Indonesia yang akan mengemban tugas penting mengedukasi masyarakat untuk menjelaskan manfaat Internet. Sehingga nantinya orang dapat menggunakan teknologi dunia maya tersebut dengan lebih cerdas, produktif dan kreatif.

“Sekarang Indonesia sedang bertransformasi ke dunia digital dan tentu perlu edukasi terkait penggunaan internet,” katanya.

Menurut Sammy, ada tiga komponen yang perlu di perhatikan dalam transformasi ini, yakni komponen masyarakat, bisnis dan pemerintah. Dan pemilihan Miss Internet adalah program yang penting untuk komponen masyarakat.

Miss Internet ini diharapkan dapat membantu program pemerintah melawan hoax, dan mengkampanyekan internet sehat.

“Kalau kita berfikir menggunakan internet secara positif, kreatif dan cerdas, pasti nggak berfikir negatif lagi. Kita sedang bertransformasi, kalau kita mikir yang negatif, begitu kita sadar kalau ternyata internet banyak sekali manfaatnya, ternyata kita sudah ketinggalan jauh, jadi tidak bisa merasakan lagi manfaat positifnya baik untuk bisnis maupun hal lain,” lanjut Sammy.

Ajang Miss Internet Indonesia 2017, yang mengangkat tema “Pesona Kecerdasan Merah Putih di Dunia Internetku” merupakan pertama kalinya APJII mengadakan kontes secara nasional, setelah sukses menyelenggarakan Miss Internet Bali selama 3 tahun berturut-turut.

Tahun ini, APJII melibatkan 12 propinsi di Indonesia yang merupakan wilayah kerjanya, yakni Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Riau, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah Yogyakarta, DKI Jakarta, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Bali dan Sulawesi Utara.

Ketua Umum APJII Jamalul Izza mengatakan Miss Internet Indonesia ditargetkan menuju kancah internasional. Karena saat ini kontes kecantikan ini sudah masuk sebagai salah satu dari 18 inisiatif unggulan dari komunitas teknologi informasi dan komunikasi dalam nominasi tahunan Anugerah World Summit on the Information Society, yang biasa di sebut WSIS Prizes, yang diselenggarakan oleh Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) sejak 2012.

“Kenapa bisa kontes Miss Internet Indonesia dipilih dalam program internasional sekelas ini? Karena di negara lain belum pernah ada kontes semacam ini. Ini pertama kali yang pernah ada,” ungkap Jamal.

Jamal menjelaskan ke-18 inisiatif tersebut membutuhkan vote agar dapat melaju ke babak berikutnya, yaitu penentuan lima inisiatif unggulan untuk WSIS Champion berdasarkan perolehan suara terbanyak. Setelah itu tim pakar WSIS akan menilai lagi ke lima unggulan tersebut untuk mendapatkan satu untuk setiap kategori.

Mengingat bobot acara kontes kecantikan unik ini, APJII tahun ini mendapat dukungan dari Kementrian Komuniasi dan Informatika (Kominfo), Kementrian Perindustrian dan Kementrian Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kementrian UKM), dan Kepolisian RI dalam penyelenggaraan Miss Internet Indonesia 2017.

I Gede Yudhatama, Ketua Pelaksana Miss Internet Indonesia 2017, rencana kerja Miss Internet Indonesia meliputi ruang lingkup seminar, workshop, diskusi, roadshow, bimbingan masyarakat dan menulis artikel untuk membangun opini positif terhadap industri Internet, yang kini sudah menjadi hajat hidup orang banyak. Untuk lebih menggaungkan kampanye positif, APJII juga memilih Miss Internet Wilayah.

“Selain Miss Internet Indonesia, kami juga memilih miss internet wilayah, ada 12 miss internet wilayah yang akan melaksanakan tugas di wilayah masing-masing. Kalau Miss Internet Indonesia lebih sebagai corong untuk mensuarakan gerakan secara nasional, Miss Internet Wilayah akan mensosialisasikan kegiatan secara lokal,” ungkap Yudha.

Kedepannya, APJII berharap bisa mengadakan kontes lainnya dalam skala nasional untuk mempromosikan visi dan misi asosiasi, diantaranya kontes yang berkaitan dengan dunia cyber, pendidikan tentang Internet dan techno-preneurship.

Marsya merupakan salah satu dari lima finalis yang mewakili DKI Jakarta dalam ajang kontes kecantikan yang unik ini, setelah sebelumnya mengalahkan 60 kontestan lainnya dari ibu kota. Pada grand final yang diikuti 36 finalis dari 12 propinsi Marsya berhasil memukau dewan juri melalui presentasi bertema ‘Internet for Everyone’, yang disusunnya hanya 7 menit.

Menurut wanita cantik bergelar Bachelor of Business dari Deakin University di Melbourne, Australia, Internet seharusnya bukan hanya istilah-istilah asing buat publik, seperti ISP (Internet Service Provider), bandwith, tapi seharusnya adalah sesuatu yang mudah di pahami publik dari semua kalangan.

Marsya, yang juga Duta Badan Narkotika Nasional (BNN), berencana mengkampanyekan internet sehat dan positif untuk publik, dan melakukan edukasi untuk membuat Internet bukan hanya tempat narsis di media sosial.

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!