26.9 C
Jakarta

Mengapa Konflik Sudan Tak Kunjung Reda?

Baca Juga:

Mengapa Konflik Sudan Tak Kunjung Reda? Untuk menjawabnya, memang tidak sederhana. Apalagi, akar konfliknya sudah merasuk ke tulang sum-sum elit dan masyarakat Sudan.

Sudan terletak di timur laut Afrika, dan merupakan salah satu negara terbesar di benua itu. Luasnya sekitar 1,9 juta kilometer persegi. Sayangnya, kondisi negara terbesar di Afrika tersebut memprihatinkan. Negara ini juga menjadi salah satu negara termiskin di dunia, dengan 46 juta orang hidup berpendapatan tahunan ratarata $ 750 atau tidak sampai satu juta Rupiah tiap bulan per kepala.
Populasi Sudan, sebagian besar Muslim dan menggunakan bahasa resmi negara adalah bahasa Arab dan Inggris.
Sementara konfli terjadi, di berbagai konflik yang berbeda. Beberapa konflik yang sedang atau pernah terjadi di Sudan termasuk konflik antara pemerintah Sudan dan kelompok pemberontak, konflik antara kelompok etnis yang berbeda, dan konflik terkait dengan pemilu dan pengambilan keputusan politik. Dan terakhir, perang antara militer pemerintah dan para militer di Khartoum, ibukota Sudan, dan menjalar ke sejumlah tempat lainnya di negara itu.
Perang ini, terjadi sebagai akibat =perebutan kekuasaan yang kejam antara kepemimpinan militer negara itu. Bentrokan terjadi antara tentara reguler dan pasukan paramiliter yang menyebut dirinya sebagai Pasukan Dukungan Cepat (RSF).

Selain itu, ada beberapa konflik besar yang pernah terjadi di Sudan. Antara lain perang saudara Sudan Selatan (1983-2005) antara pemerintah Sudan dan gerakan pembebasan Sudan Selatan yang dipimpin oleh Sudan People’s Liberation Army (SPLA), dan konflik Darfur (2003-sekarang) antara pemerintah Sudan dan kelompok-kelompok pemberontak di wilayah Darfur. Namun, saat ini situasi politik dan keamanan di Sudan terus berubah, dan konflik baru mungkin saja muncul di masa depan.

Menyebar

Perang yang melibatkan Sudan saat ini antara lain terjadi di sejumlah front di negara tersebut.
  1. Konflik di wilayah Tigray, Ethiopia: Wilayah Tigray di Ethiopia berbatasan langsung dengan Sudan. Konflik ini terjadi sejak November 2020. Konflik terbuka antara pemerintah federal Ethiopia dan pemerintah regional Tigray. Konflik ini telah mengakibatkan ribuan orang mengungsi ke Sudan dan meningkatkan ketegangan antara kedua negara.
  2. Konflik antara pemerintah Sudan dan kelompok pemberontak di wilayah Timur. Beberapa kelompok pemberontak di wilayah Timur Sudan, seperti Gerakan Pembebasan Rakyat Sudan – Utara (SPLM-N), telah melakukan serangan terhadap pemerintah Sudan dan menolak upaya perdamaian yang dilakukan oleh pemerintah.
  3. Konflik terkait pemilu dan pengambilan keputusan politik. Sudan telah mengalami beberapa perubahan pemerintahan dalam beberapa tahun terakhir, dan beberapa kelompok politik menentang keputusan pemerintah yang dianggap tidak adil. Misalnya, pada tahun 2019, terjadi protes besar-besaran di Sudan yang memaksa presiden lama Omar al-Bashir mundur dari jabatannya.
  4. Konflik antara kelompok etnis yang berbeda. Sudan adalah negara yang terdiri dari berbagai kelompok etnis yang berbeda, dan konflik antara kelompok etnis telah terjadi di berbagai wilayah Sudan. Salah satu contoh adalah konflik antara kelompok Arab dan Masalit di wilayah Darfur.

Penyebab konflik

Tidak ada faktor tunggal yang bisa dikatakan sebagai penyebab konflik di Sudan. Ada banyak faktor yang menyebabkan konflik di Sudan. Faktor-faktor ini berbeda-beda, tergantung pada konflik tertentu yang sedang terjadi.
Beberapa penyebab konflik di Sudan, secara umum terjadi akibat pertikaian politik dan sumber daya ekonomi. Konflik jenis ini, amat umum terjadi di berbagai belahan bumi lainnya. Di Sudan, persaingan politik dan ekonomi: Persaingan politik dan ekonomi antara kelompok-kelompok yang berbeda di Sudan, baik itu di tingkat nasional maupun lokal, dapat menyebabkan ketegangan dan konflik.
Selain itu, persoalan diskriminasi dan ketidakadilan juga menjadi penyebab konflik. Meski, soal diskriminasi dan ketidakadilan ini, juga merupakan alasan umum terjadinya konflik. Diskriminasi terhadap kelompok-kelompok tertentu, seperti kelompok etnis atau agama minoritas, serta ketidakadilan dalam pemerintahan dan sistem hukum dapat memicu konflik.
Penyebab ekonomi, terjadi karena perselisihan atas sumber daya alam. Sudan memiliki banyak sumber daya alam yang kaya, seperti minyak dan emas. Perselisihan hak pengelolaan atas sumber daya alam ini, bisa memicu konflik antara kelompok-kelompok yang berbeda.
Selain politik dan ekonomi, ada pula akibat pengaruh negara lain. Misalnya, konflik di wilayah Darfur sebagian disebabkan oleh perselisihan atas kebijakan dan pengaruh dari pemerintah Libya pada masa lalu.

Instabilitas

Konflik yang terjadi, tentu menyebabkan kurangnya keamanan dan stabilitas politik di Sudan. Sudan telah mengalami periode ketidakamanan dan ketidakstabilan politik dalam beberapa dekade terakhir, dan ini dapat memperburuk konflik yang sudah ada atau memicu konflik baru.
Implikasi lainnya, tentu saja pembangunan ekonomi dan sosial terhambat. Kondisi ini, bisa menjadi pemicu konflik baru. Kurangnya pembangunan ekonomi dan sosial di beberapa wilayah Sudan, dapat memperburuk kemiskinan dan ketidakadilan, serta memicu ketegangan dan konflik.
Dalam banyak kasus, penyebab konflik di Sudan saling terkait dan kompleks, sehingga memerlukan pendekatan yang holistik dan berkelanjutan untuk mencapai perdamaian dan stabilitas jangka panjang.
- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!