26.3 C
Jakarta

Menkop UKM Menyakini LEUMART Menjawab Kebutuhan Umat

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM — Menteri Koperasi dan UKM, Anak Agung Gede Ngurah (AAGN) Puspayoga menyambut positif langkah yang dilakukan oleh Lembaga Ekonomi Umat (LEU) yang mengembangkan aktifitas bisnis ritail bernama LEUMART. Dengan aktifitas bisnis ritail tersebut, Menkop menyakini akan menjawab kebutuhan ekonomi umat yang selama ini dinantikan dalam mengatasi kesenjangan dan ketidakadilan. Apalagi konsep yang ditawarkan oleh LEUMART bukan sekadar berbisnis ritail saja, tapi lebih dari itu, yakni mengubah paradigma berbisnis bangsa untuk menjadi saudagar atau pedagang modern. “Saya rasa ini sangat menarik sekali terutama jika dikembangkan dalam wadah koperasi dan ukm,” terangnya saat menemui jajaran direksi LEUMART dan  Pengurus LEU di kantor Kementerian Koperasi dan UKM Jakarta, Kamis (1/2/2018).

Bersama Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran I Wayan Dipta dan Deputi Bidang Pembiayaan Yuana Setyowati, Menkop UKM menegaskan bahwa jika program LEU ini berhasil, secara otomatis program tersebut membantu pula terhadap program Kemenkop UKM dalam hal peningkatan kewirausahaan untuk mencetak wirausaha baru. Selain itu juga dengan adanya konsep LEUMART akan membantu terhadap produk-produk UKM untuk terdistribusikan ke jejaring warung mikro yang dikemas oleh LEUMART.

Menkop menilai gerakan yang dilakukan oleh LEU sekaligus untuk membantu peningkatan pendapatan domestik bruto (PDB). Dia menyampaikan bahwa, selama ini sektor koperasi dan UKM menyumbang PDB 3,99%. Dia bersyukur bisa memecahkan prestasi tersebut.  Sembari bercerita, Menkop menyampaikan, selama ini sektor koperasi hanya mampu menyumbang PDB 1,1 %. Namun, akhirnya pecah telur dengan naik 3,99 %. “Saya berharap dengan adanya LEUMART yang didirikan oleh LEU ini bisa membantu akselerasi dalam peningkatan PDB di negeri ini,” ucapnya dengan penuh semangat.

Sementara Ketua LEU Bambang Wijonarko dalam kesempatan itu mengatakan, apa yang dilakukannya adalah implementasi dari hasil Kongres Umat Islam Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada bulan April 2017 yang mengangkat tema tentang membangun arus baru ekonomi umat. Hadirnya LEUMART adalah buah karya LEU dalam membumikan arti arus baru ekonomi umat. Menurutnya problem yang dialami oleh umat sejauh ini adalah tiadanya penguasaan ekonomi mulai produksi hingga distribusi. Umat selalu menjadi  konsumen dan tak pernah terberdayakan secara ekonomi.

Dengan hadirnya LEUMAT, kata Bambang, LEU ingin agar umat terbentuk jejaring pemasaran yang ada di mana-mana. Dengan adanya jaringan pemasaran yang kuat pada diri umat tersebut, kelak akan mampu dijadikan kekuatan distribusi ekonomi. “Ini cita-cita kami dalam mengembangkan LEUMART,” tandasnya.

LEUMART yang merupakan bisnis ritail modern yang  menawarkan sesuatu yang berbeda dengan bisnis ritail lain. Di bisnis ini benar-benar memiliki visi pemberdayaan dan sekaligus edukasi kepada umat, agar mereka menjadi pedagang dan saudagar yang cerdas. Maka dari itu, Bambang menambahkan, LEUMART dijual sangat murah dan mampu terjangkau oleh masyarakat. Di bisnis LEUMART ini barang yang dijual murah, tak ada waralaba dan  royalti. Semua barang yang dijual adalah konsinyasi. “Dengan model bisnis yang demikian kami berharap umat yang bermitra dengan kami dalam menjalankan LEUMART bisa sejahtera,” paparnya. (Agus Y)

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!