BANTUL, MENARA62.COM– Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan menganggarkan pengadaan perangkat komputer untuk mendukung pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer jenjang sekolah menengah pertama tahun ajaran 2018.
Bupati Bantul Suharsono mengatakan berdasarkan komunikasi dengan Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olaharga (Disdikpora) Bantul bahwa permasalahan yang dihadapi sebagian SMP saat ini adalah ketersediaan komputer untuk UNBK.
“Saya sudah ngomong dengan kepala dinas untuk kumpulkan permasalahan apa yang dihadapi sekolah-sekolah, kesulitannya karena komputer, maka itu di tahun 2018 akan kita anggarkan pengadaannya,” katanya seperti dikutip dari kantor berita Antara, Rabu (03/05/2017).
Menurut Bupati, dengan akan menganggarkan pengadaan komputer untuk sekolah-sekolah yang memang jumlah perangkatnya masih kurang memenuhi standar minimal. Harapannya pada 2018, semua SMP di Bantul sudah bisa melaksanakan UNBK mandiri.
Bupati mengatakan, tidak seperti pada tahun ajaran 2017 yang hampir 40 persen SMP di Bantul belum melaksanakan UNBK mandiri dan harus bergabung atau menumpang di sekolah lain yang perangkat komputernya memadai.
“Berbagai evaluasi sudah dilakukan, tetapi pada prinsipnya pelaksanaan UNBK untuk SMP sejauh ini tidak ada masalah dan lancar semua,” katanya.
Sementara itu, Kepala Disdikpora Bantul Totok Sudarto mengatakan, SMP/MTs yang melaksanakan UNBK pada tahun ajaran 2017 berjumlah 112 sekolah, dari jumlah itu 63 sekolah laksanakan UNBK mandiri, 49 sekolah lainnya menumpang di sekolah lain.
Ia mengatakan, sekolah-sekolah tersebut menumpang di sekolah lain seperti SMA/SMK terdekat karena sarana komputer yang ada belum memadai, dan biasanya sekolah yang dipakai untuk UNBK itu masih dalam satu kelurahan atau kecamatan.
“Jadi masih ada sekitar 40 persen SMP di Bantul yang pelaksanaan UNBK-nya tahun 2017 ini masih menumpang di sekolah lain yang terdekat. Namun di tahun 2018 nanti siap dianggarkan pengadaan komputernya,” katanya.
