33 C
Jakarta

Perguruan Tinggi Strategis Sebarluaskan Etika Kepemiluan

Baca Juga:

NUSA DUA, MENARA62.COM–  Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu Jimly Asshiddiqie berpandangan bahwa perguruan tinggi memiliki peran yang strategis untuk turut menyebarluaskan etika kepemiluan.

“Apa yang kami lakukan selama lima tahun, insya Allah sangat banyak manfaatnya bagi ilmu pengetahuan dan demokrasi. Perguruan tinggi sangat strategis dalam penyebarluasannya,” kata Jimly dalam sambutannya pada acara diseminasi (pemaparan) hasil penelitian etika bersama tujuh lembaga yakni enam perguruan tinggi dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), di Nusa Dua, Kabupaten Badung, seperti dikutip dari Antara, Rabu (24/5/2017).

Enam perguruan tinggi yang diajak bekerja sama oleh DKPP dan menyampaikan hasil penelitiannya adalah Universitas Udayana Bali, Universitas Indonesia Jakarta, Universitas Trisakti Jakarta, Universitas Terbuka, Universitas Diponegoro Semarang, dan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Banten.

“Acara seperti ini sangat penting, kami berharap kerja sama dengan perguruan tinggi terus menerus dilakukan. Etika kepemiluan dan etika secara umum sudah seharusnya disebarluaskan ke masyarakat melalui perguruan tinggi,” ujarnya.

Jimly optimistis, gagasan tentang etika ini pada saatnya akan diterima oleh masyarakat. Selama ini, menurutnya, etika masih dianggap sebagai urusan privat dan belum dianggap sebagai kebutuhan untuk mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara. Untuk itu, penyebarluasan tentang pentingnya etika harus terus dilakukan.

“Suatu ide bisa saja berasal dari satu orang. Dia baru bisa berpengaruh kalau sudah menjadi diskursus. Makanya perlu diseminasi seperti ini,” ucapnya.

Guru Besar Hukum Tata Negara UI ini berpandangan bahwa semua kerja kita adalah ibarat buku yang dapat dibaca oleh siapa pun.

Menurut dia, Indonesia dengan segala kompleksitasnya juga merupakan buku yang perlu dipelajari terus-menerus. Oleh karena itu, dalam setiap kesempatan yang bisa mempertemukan orang dari berbagai daerah harus saling berbagi pengetahuan.

“Kita sedang membangun peradaban dari tahap ke tahap. Kita bangsa terbesar keempat di dunia dari segi penduduk. Semua pekerjaan, kita pahami sebagai buku. Mari menyumbang peradaban bagi bangsa dan negara,” kata Jimly.

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!