27 C
Jakarta

Presiden Ingatkan Pentingnya Pendidikan dalam Penyiapan SDM sebuah Bangsa

Baca Juga:

DEPOK, MENARA62.COM – Sumber daya manusia (SDM) memegang peranan penting dalam pembangunan bangsa. Sebuah negara dengan kekayaan alam melimpah, tanahnya subur bisa jadi malah didera kemiskinan dan perang saudara berkepanjangan.

“Tetapi banyak negara yang alamnya keras, tidak memiliki tambang gas dan minyak, justeru bisa maju,” kata Presiden Joko Widodo saat membuka Rembuk Nasional Pendidikam dan Kebudayaan 2018, Selasa (06/02/2018).

Menurut Presiden adakalanya SDA yang melimpah,  justeru memanjakan dan membuat kita malas, membuat kita lengah, dan mendorong kita tidak kreatif.

Karena itu keberadaan SDM menjadi kunci penting untuk memajukan sebuah bangsa. Dan tanggungjawab terbesar untuk menyiapkan SDM ini berada ditangan para pendidik dalam hal ini guru.

Selain itu faktor lain untuk menyiapkan SDM ini adalah stabilitas sosial dan politiknya, manajemen pemerintah dan kepemimpinannya, penguasaan iptek, kreatifitas dan inovasinya.

“Negara yang memenangkan persaingan berada pada titik-titik tersebut,” lanjut Presiden.

Bagi Presiden, pendidikan memiliki posisi penting untuk membangun solidaritas, mengajarkan kebersamaan, mengajarkan nilai-nilai dan budi pekerti kepada anak-anak.

“Disinilah posisi pentingnya pendidikan, dan mengajarkan daya juang, membangun watak pembelajar,” tambahnya.

Presiden meminta agar para pendidik tidak terjebak dalam rutinitas. Sebab sudah bertahun-tahun kita terjebak dalam rutinitas tanpa ada sebuah pembaharuan, inovasi besar dalam dunia pendidikam dan kebudayaan. Kita harus berani membuat terobosan ditengah kemajuan zaman yang sedemikian cepat berlangsung.

Disatu sisi Presiden juga menyadari adanya beberapa kekurangan dalam pembangunan pendidikan. Seperti banyaknya infrastruktur yang perku dibenahi di daerah- daerah, akses pendidikan anak-anak miskin yang harus terua ditingkatkan serta persoalan pendidikan karakter dan budi pekerti.

“Kasus meninggalnya guru di Sampang karena dianiaya siswa, tawuran antar siswa, bullying dan lainnya menjadi pekerjaan besar bagi dunia pendidikan yang harus segera kita selesaikan,” tutup Jokowi.

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!