28.3 C
Jakarta

Putri Wapres Bina Program Penelitian Paham Radikalisme yang Digelar UNKRIS

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – Universitas Krisnadwipayana (UNKRIS) akan melakukan penelitian terkait pengendalian paham radikalisme menggunakan metodologi Wellbeing. Program penelitian tersebut akan dibina langsung oleh Dr. Siti Ma’rifah SH, MH Putri Bapak Wakil Presiden RI, Prof Dr (HC) Ma’ruf Amin.

Dalam rapat yag digelar Kamis (4/2/2021), Rektor UNKRIS Dr. Ir Ayub Muktiono, M.Sip , CIQaR mengatakan sosok DrSiti Ma’rifah  SH, MH sangat tepat membina program penelitian ini.

“Ibu Siti Ma’rifah  memiliki kiprah dan kolega di luar kampus yang sangat luas. Dengan demikian  hasil penelitian nanti dapat digunakan tidak hanya untuk kalangan kampus UNKRIS, tetapi juga di lingkungan luar kampus khususnya pada lingkungan pemerintahan  dan aplikasinya untuk kebaikan pada  masyarakat,” kata Rektor dalam keterangan tertulisnya..

Dalam rapat yang dihadiri Pimpinan Wellbeing Institute Dr. Jadi Suradi jajaran pimpinan Rektorat, Ketua Pengurus Yayasan Amir Karyatin, SH,  Anggota  Pengurus Yayasan Dr. DJoko Setyowidodo, SE, MM, M.Si dan Dr. Siti Ma’rifah SH, MH tersebut, Rektor juga menjelaskan program penelitian pengendalian paham radikalisme menjadi salah satu program unggulan UNKRIS dalam rangka menjadi Kampus Unggulan 2024. Dengan semangat PentaHelix, setiap program melibatkan dan mendapat dukungan baik dari Yayasan UNKRIS, jajaran pimpinan, partner atau mitra juga alumni UNKRIS.

Jajaran pimpinan UNKRIS, yayasan, pimpinan Wellbeing Institut dan Dr Siti Ma’rifah SH, MH berfoto bersama di kampus UNKRIS (Ist)

“Kebetulan Ibu Siti Ma’rifah  merupakan salah satu alumni UNKRIS pada Fakultas Hukum baik untuk jenjang S1, S2 maupun S3,” lanjut Rektor.

Lebih lanjut Rektor mengatakan penggunaan metodologi Wellbeing dalam program penelitian tersebut merupakan tindaklanjut dari kerjasama UNKRIS dengan WellBeing Institute yang telah ditandatangani beberapa waktu yang lalu. Metodologi yang telah dipatenkan ini sebelumnya telah digunakan UNKRIS dalam program pengendalian sampah rumah tangga di Kota Bekasi pada 2019 kerjasama dengan Fakultas Tehnik.

“Karena metodologi ini sangatlah efektif dan efisien serta akurat maka kerjasama ini dilanjutkan yang rencananya akan ditindaklanjuti oleh semua fakultas yang ada di UNKRIS. Pengendalian paham radikalisme sendiri kedepan akan ditangani oleh Fakultas Hukum,” jelas Rektor.

Siti Ma’rifah dalam rapat tersebut menyambut baik program penelitian ini. Menurutnya perguruan tinggi sudah sewajarnya konsen terhadap penelitian yang dapat memberikan manfaat kepada civitas akademika dan masyarakat.

“Penelitian tentang radialisme ini nantinya bisa dikerjasamakan dengan kementerian agama,” kata Siti Ma’rifah yang juga ketua moderasi beragama pada Kementerian agama.

Diakui Siti Ma’rifah masih ada kekeliruan dalam memahami agama di kalangan masyarakat sehingga memunculkan paham radikalisme. Inilah yang harus diluruskan melalui pembinaan, di mana UNKRIS bisa mengambil bagian dalam upaya tersebut.

“Setelah dibina mereka para teroris ini dikembalikan pada masyarakat dengan bekal ilmu seperti pertanian dan yang lain,” tambahnya.

Meski demikian Siti Ma’rifah mengatakan hingga kini belum ada penelitian apakah karena agama atau karena masalah ekonomi yang menjadi pemicu munculnya paham radikalisme. Apapun factor pemicunya baik itu agama maupun factor ekonomi, keduanya harus ada solusi dan penyelesaiannya. “Ini yang belum ada penelitiannya, indicator-indikatornya,” tukas Siti Ma’rifah.

Lebih lanjut Siti Ma’rifah menilai dalam pengendalian  radikalisme peran seorang ibu sangat penting dalam mendidik putra –putrinya. Demikian juga perguruan tinggi, sebagai lembaga pendidikan tempat mahasiswa menimba ilmu. Menurutnya radikalisme sangat cepat berkembang pada lingkungan kampus mengingat anak-anak mahasiswa yang sedang mencari jati diri sehingga sangat mudah terbujuk oleh propaganda dan dorongan menjadi seorang pahlawan tanpa mereka sadari propaganda tersebut telah menjerumuskan pada perbuatan yang melanggar hukum.

Untuk dapat melakukan pengendalian radikalisme kata Siti Ma’rifah, perlu adanya sinergi, dengan BNPT, POLRI Kementrian Agama, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.  Tentu saja jika Perguruan Tinggi berperan melalui riset akan sangat mendukung langkah -langkah yang dilakukan oleh pemerintah dalam pengendalian radikalisme, tutup Mari’fah

Jajaran pimpinan rektorat yang turut hadir dalam rapat antara lain Wakil Rektor 1, Dr. Ismael Razak, SE, M.Si , Wakil Rektor 2 Dr. Suwanda  ST, MT, Wakil Rektor 3 Dr. Parbuntian Sinaga, SH, MH, Ketua Lembaga Penelitian Dr. Eddy Sanusi S, SE, MM, CHRA, Ketua Lembaga Pengabdian Pada Masyarakat Dr. Siswantari Pratiwi, SH, MM, MH, Ketua Lembaga Pengembangan Kreativitas dan Kebangsaan Dr. Susetya Herawati ST. M.Si, Sekretaris LLPM Lydia Darmiyanti, ST, MT, Sekretaris Lembaga Penjaminan Mutu Getah Ester Hayatulah, SH, M,Hum  & Avip Kurniawan , S.Kom. MT, Sekretaris Program S2 dan S3 Fakultas Hukum Dr. Hartanto SH. MH.

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!